Kita Yang Kembali Terluka

463 73 29
                                    

Playlist - Starlight by Chani sf9

____________________

Langit kelabu kembali menerpa suasana kos Kencana Putra, kepulangan Arka dari rumah Bapak Darsono mampu membuat semua orang ternganga tak percaya. Dan hari itu Kencana Putra kembali senyap, seperti hari dimana Evano baru saja di kebumikan.

Arka sudah tak tahu bagaimana harus melukiskan perasaannya, lebih dari itu Riki terpaku di kamarnya lantas pergi ntah kemana, mungkin bersama penyesalan dalam dirinya. Semua orang seperti di pukul kembali dengan belati tajam dan berakhir menggores luka baru padahal luka sebelumnya belum benar-benar kering.

Dan setelah semua yang terlihat di depan mata, Arka memutuskan untuk mempercepat kepulangannya. Ia ingin mendapat kebenaran lewat orang tuanya, atau mungkin lewat orang tua Evano juga.

Awalnya Arka ingin pulang sendiri, namun Sandy ternyata tak membiarkan ia pergi dengan keadaan kacau seperti itu. Jadi ia menawarkan diri untuk mengantar Arka pulang, sebab ia juga libur semester.

Sejak pulang dengan kenyataan pahit Arka tak berhenti meraba dadanya sendiri, rasanya perih tanpa bisa di jelaskan, hatinya sesak lebih dari itu ia merasakan sebagian dalam tubuhnya kebas. Ia membayangkan bagaimana Evano hidup selama ini, beban laki-laki itu, bagaimana Evano mengatasi sedihnya tanpa pernah Arka tahu.

Ia menjadi sangat jahat karena tidak tahu soal apapun.

"Ka," di dalam mobil yang melaju dengan kecepatan sedang Sandy bersuara memecah hening.

"Hem ?"

"Gue mikirin Riki." karena untuk pertama kalinya, Sandy mengutarakan bagaimana rasa khawatirnya dengan Arka. Arka mungkin dalam pengawasannya, namun bagaimana dengan Riki ? Pergi kemana laki-laki itu, perasaannya carut marut. Ia juga turut terluka tapi di satu sisi ia harus menjadi orang paling waras disaat semua sedang hancur-hancurnya.

"Gue harap Mas Wahyu bisa nenangin dia." Arka berkata demikian, karena selain Sandy, Wahyu juga turut menjadi orang yang di andalkan untuk saat ini. Bahkan Zico sekalipun mampu terduduk dengan pandangan nanar ketika Arka menceritakan apa yang ia dapat di rumah bapak Darsono, Arka tidak tahu separah apa luka Zico tapi yang pasti pria itu terluka. Rendra tak keluar dalam kamarnya, Daniel masih menangisi dirinya. Lantas yang benar-benar mampu diandalkan hanya Wahyu, laki-laki pemilik senyum cerah itu bahkan berulang kali mengirimi pesan pada Arka.

"lo baik-baik aja kan ?"

"lo nggak apa-apa kan ?"

Adalah pesan yang selalu Wahyu kirim dalam beberapa jam. Memastikan bahwa Arka betulan baik-baik saja mungkin secara fisik sebab Wahyu tahu batin Arka tak bisa baik-baik saja.

"Dada gue sakit banget, mas." Menatap jalanan lewat kaca mobil Arka berkata demikian. Sedangkan Sandy hanya mampu menghela napasnya sembari menepuk-nepuk kepala Arka sebagaimana dulu pria itu selalu menanangkan Evano seperti itu. Ia juga tidak tahu harus berbuat apa, kata-kata penyemangat hanya sekedar omong kosong untuk saat ini, karena Sandy juga sama.

"Gue suka deh pas lo ngelus kepala gue, kaya gue tu tau kalau gue masih layak buat di pandang jadi anak kecil, gue nggak sekuat itu anjir. Jadi kalo lo nepuk kepala gue kaya tadi gue ngerasa gue boleh nangis, gue boleh ngerengek lagi, gue jadi tau kalau gue masih punya sandaran yang lebih besar dari diri gue sendiri."

Evano pernah berkata seperti itu pada Sandy, sebab katanya meskipun Evano suka meluk-meluk orang lain bahkan pegang-pegang pantat orang karena katanya gemes kaya Squisy tapi Evano tidak menyukai jika terlalu banyak sentuhan fisik untuk dirinya. Ia tidak terlalu suka di peluk, maka Sandy menggantinya dengan tepukan pada kepala setiap Evano bersedih.

8 Pintu Untuk Arkana | Zerobaseone ✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora