Eleonore|| Chapter 12

284 220 138
                                    

⚠️Warming⚠️

Adegan kekerasan
§
Typo bertebaran dimana-mana

Sebelum baca, ada kalah nya kalian tinggalin jejak🌟
Vote
Jangan jadi silent reader

Selamat membaca

_______________________________________

"Arghhh cukup arghhh hiks"

Teriakan dan tangisan tidak membuat seorang paru baya tersebut berhenti dalam menyiksa seorang gadis di depannya.

"Gadis nakal jadi harus di hukum"

Cetassss

Cetassss

Pakaian nya sudah tidak berbentuk lagi, bahkan robekan ada di seluruh tubuhnya. Bukan hanya baju yang robek tetapi kulit nya pung ikut robek karena cambukan yang dilayangkan terlalu kuat.

Aliran darah memenuhi seluruh tubuhnya, bahkan kulit nya yang pucat pun sekarang tak terlihat.

"Gadis yang tidak tahu diri seperti kamu pantes nya selalu di hukum" kalimat dingin kembali di lontarkan kepada sang korban.

Tanpa peduli dengan mental nya yang mungkin saja terguncang atau bisa di bilang rusak?

"Sudah berapa kali saya bilang!! JANGAN PERNAH BERMAIN DENGAN PARA BERANDALAN ITU" bentak nya di akhir kalimat.

Mulut nya boleh berkata tetapi tangan nya pun juga tak berhenti memberikan cambukan.

"Sak hiks sakit Dad hiks argh tolo arghhh tolong berhenti argh" suara lirih Naya tak membuat Daddy nya berhenti. Malahan Daddy nya seperti kesetanan memukulnya.

Definisi orang tua seperti Jhonatan itu pantes nya mendapatkan gelar apa?

Pulang dari tanding basket yang di menangkan oleh regu nya membuat Kanaya bahagia bukan main

Flashback on

Tetapi Evoria yang mengelilingi Naya harus terhenti ketika suara nada dering handphone nya yang berbeda dari nada dering panggilan lain.

Naya berjalan kearah Lisa untuk mengambil handphone nya

Daddy is calling

Nama yang tertera di layar kontak tersebut membuat senyum Naya seketika hilang, Naya memandang sekeliling nya dan menemukan seseorang berbaju hitam di bawah pohon besar disamping lapangan basket yang ia dan teman teman nya gunakan.

Flashback off

Cetassss

Cetassss

Membuat lamunan Naya bubar dan teriakan Kembali di dengar oleh Jhonatan

"Angkat dan obati" ujar Jhonatan tegas.

Bibi Sri yang kebetulan lewat selepas pulang dari pasar segera menghampiri Kanaya. Melepaskan cardigan nya dan menyelimuti tubuh Naya yang beberapa bagian baju nya robek mengakibatkan tubuh nya terpampang dengan jelas.

EleonoreWhere stories live. Discover now