Eleonore || Chapter 17

261 178 219
                                    

Hey guys gue kembali lagi
Ingat jangan lupa vote dan komenya
♧♧♧♧
AWAS TYPO BERTEBARAN DIMANA-MANA

Selamat membaca

_________________________________________

Gerbang mansion Kanaya sudah terlihat. Dan sejak tadi Kanaya tak henti henti nya menghembuskan nafas kasar. Sungguh ia tak ingin kembali merasakan pukulan, tapi mau bagaimana lagi. Itu adalah makanan keseharian nya semenjak waktu itu.

"Lo kuat Nay" ucap Naya menyemangati diri sendiri.

Naya berjalan menuju arah gerbang mansion nya. Satpam yang melihat dari jauh nona nya datang, dengan sigap membuka gerbang untuk nona nya masuk.

"Selamat siang Non Naya" ucap satpan sopan sembari membungkuk

"Siang pak jamal" jawab Naya tak kalah sopan nya.

"Lain kali nggak usah membungkuk buat Naya yah pak, Naya masih kecil. Yang kaya itu Daddy Naya bukan Naya, jadi tolong jangan membungkuk yah pak. Bapak lebih tua dari Naya hehehe" ujar Naya. Sebelum masuk ke dalam, Naya membungkuk sekali lagi dan berlalu dari hadapan pak jamal.

"Non Naya sopan sekali anak nya, tetapi kenapa dia harus di lahirkan pada keluarga yang sangat serakah?" Ujar pak Jamal memandang punggung nona muda nya dari kejauhan.

Kepada siapa tujuan dia datang ke dunia ini, semua sudah di tentukan oleh yang di atas. Ada istilah yang mengatakan sebelum kamu lahir ke dunia, malaikat bertanya kepada mu. Apakah kamu benar benar ingin di lahirkan di keluarga ini? Dan jawaban pun selalu sama, Ya.

Tapi rasa nya Naya sudah tak kuat, kalo Naya nyerah otomatis dia pun bakalan ikut nyerah. Dan Naya tidak mau hal itu sampai terjadi. Cukup kehidupan ya saja yang buruk dia jangan.

Naya sangat merindukan seseorang yang entah dimana sekarang keberadaan nya. Setelah kejadian waktu itu, dia menghilang bak di telan bumi. Sangat susah sekali melacak keberadaannya.

Tak sadar Naya kini telah sampai di depan pintu mansion nya. Dan lagi lagi Naya menghembuskan nafas kasar, hukuman apalgi yag sedang menanti nya di dalam?.

Ceklekk.......

Naya mulai masuk kedalam, di sambut oleh sepi nya mansion. Mungkin hutan amazon lebih nyaman di bandingkan dengan keadaan mansion nya sekarang. Sepi dan hampa, dua kata yang sangat cocok untuk mendeskripsikan keadaan mansion nya.

Tiba nya di ruangan tamu, Naya melihat seorang pria. Duduk di sofa panjang membelakangi nya. Mungkin usia nya sepantanran pak Alex. Jika di lihat dari bahu nya dan cara berpakaian.

"Sudah pulang sayang?" Ucap Adelia datang dari arah dapur. Di tangan ya terdapat secangkir kopi dan setoples cemilan.

"Sudah Ma" Naya tanpa basa basi langsung berjalan kearah Adelia. Mengabaikan tatapan seseorang untuk nya, dan menunggu Adelia menyajikan kopi tersebut.

"Silahkan Tuan Andre" Adelia mempersilahkan pria yang di ketahui bernama Andre.

Pria tersebut hanya mengangguk dan tetap memandang seseorang di samping Adelia.

"Cape ma"ucap Naya Langsung memeluk Adelia. Adelia yang tak siap dengan serangan mendadak dari Naya membuat ia tak sengaja memukul kecil tangan Naya.

"Eh... maaf sayang. Mama hanya terkejut" Adelia meminta maaf dan memeluk Naya dengan erat. Membuat Naya merasa nyaman dan aman di peluk Adelia.

"Nyaman yah Tuhan" batin Naya bergemuruh.

"Kali ini saja Tuhan, biarkan Naya merasakan di peluk oleh mama. Walau Naya tahu dia bukan mama kandung Naya"

EleonoreWhere stories live. Discover now