Eleonore || Chapter 14

272 209 134
                                    

⚠️ Warning ⚠️

Adegan kekerasan
§
Typo bertebaran dimana-mana

Sebelum baca, ada kalah nya kalian tinggalin jejak🌟
Vote
Jangan jadi silent reader

Selamat membaca

_______________________________________

Plakk

"Jho!!" Adelia berteriak marah

Tidak ada angin tidak ada hujan, tiba tiba Jhonatan menampar anak gadis nya. Sudut bibir Kanaya sobek, mengakibatkan ia merasakan rasa amis pada mulutnya.

"Kamu kira Daddy tidak tahu ha! Hasil ulangan matematika kamu dapat 80!!" Bentak Jhonatan

"Jangan kamu sia siakan usaha Daddy dalam mendidik kamu, semua keperluan kamu itu dibeli menggunakan uang! Bukan daun!" Cecar Jhonatan dengan luapan emosi yang tak bisa ia mendung lagi

"Jangan jadi anak tidak tahu diri yang tidak bisa membanggakan orang tua, Eleonore Kanaya Putri!"

Setelah puas memarahi dan menampar sang anak, Jhonatan berbalik pergi. Tetapi sebelum benar benar hilang di balik pintu, Jhonatan mengeluarkan kalimat sarkasme nya sekali lagi. Dan lagi lagi Kanaya harus memperbaiki mental nya yang down.

"Jika kamu tidak bisa membuat bangga Daddy, maka lebih baik kamu mati seperti ibu mu yang penyakitan itu"

"Jangan menambah beban saya, cukup ibu mu kamu jangan, Karena kehadiran kamu tak lebih penting dari sebuah alat untuk saya gunakan"

"Jika ingin hidup bebas, kamu hanya perlu melakukan satu hal, yaitu mati" tekan Jhonatan di akhir kalimat nya

Jhonatan mengakhiri kalimat nya. Tanpa tahu sakit hati yang anak nya rasakan.

Ribuan pedang tak kasat mata menikam hati Naya dengan dahsyat nya, bahkan air mata pun tak mampu keluar. Tak berarti itukah kehadiran Naya untuk Daddy nya? Tak berarti itukah semua prestasi yang ia pulangkan untuk Daddy nya.

Ternyata jadi orang baik itu tak mudah yah, selalu saja ada cobaan di setiap langkah kaki nya

Semangat Naya! kan udah biasa, masa ke gitu doang nangis. Naya terus menyemangati diri nya untuk lebih tegar lagi.

Sedangkan Adelia, jangan di tanyakan lagi. Ia tak mampu berkata kata. Jhonatan sangat kejam, dia pandai memainkan mental orang lain dengan mudah nya. Bahkan anak nya sendiri pun tak luput dari mulut berbisa nya.

Mungkin iblis pun akan kalah menghadapi ujaran pedas sang kepala rumah tangga keluarga Pratama, yaitu Jhonatan Pratama sendiri.

•••••o0o•••••

Sekolah pagi ini di hebohkan dengan berita ada nya murid baru, dimana murid baru tersebut digadang gadang kan, seorang siswa pindahan dari Amerika. Dan tentu saja naya sudah bisa kembali bersekolah.

"Kira kira murid baru nya masuk kelas mana yah?" Tanya Lisa dengan lesu. Hari ini semangat nya hilang karena serangan kantuk yang di terima nya dari tadi.

"Yang gue dengar juga, kalo hari ini ketos balik dari masa cuti nya" ucap Arga

"Enak banget yah jadi ketos, bisa cuti sesuka hati" Aiden menimpali perkataan Arga

EleonoreWhere stories live. Discover now