Bab 8

155 115 185
                                    

Mengandung kata-kata kasar, jangan di ikutin yaa ngomong kasar nyaa:(

Mohon bijak dalam membaca!!

Buang yang jeleknya dan ambil yang baiknya..

Selamat membacaaa🍏

.
.
.

Sudah tiga hari Flo tidak masuk sekolah, setelah kejadian di kantin waktu itu.

"Tamara, nanti kita jenguk Flo yuk, aku takut dia kenapa-kenapa," ajak Pelangi.

"Ayo-ayo aja gue mah," ucap Tamara sembari memakan coklat yang ia minta paksa dari adik kelasnya.

"Aku jadi merasa bersalah banget..." lirih Pelangi.

Tamara menoleh ke arah Pelangi," Dianya aja yang sensi, udah lo tenang aja."

"Aku harap Flo mau maafiin aku," ucap Pelangi.

"Aamiin," balas Tamara.

Tamara berdiri lalu menggebrak meja, membuat semua orang yang ada di kelas menoleh ke arahnya.

"Tamara, kaget ish!" pekik Pelangi terkejut.

"Maaf ya teman teman ku tercintahh udah bikin lo semua kaget," ucap Tamara sambil nyengir ke arah temen sekelasnya.

"Kenapa?" tanya Pelangi.

"Waktu itu gue liat Flo di peluk sama cowo, gak keliatan mukanya, tapi..." jeda Tamara, ia kembali mendudukan dirinya di kursi.

"Tapi apaa?" tanya Pelangi tidak sabaran.

"Tapi hoddie cowonya mirip sama punya Arnesh," lanjut Tamara.

Pelangi terdiam, seketika ia ingat sesuatu, Arnesh tidak mengajaknya pulang saat itu. Pelangi mencoba menyingkirkan hal-hal negatif yang ada di otaknya.

"Tapi kan yang punya hoddie kaya Arnesh itu banyak," ujar Pelangi, meyakinkan dirinya sendiri kalo itu bukan milik Arnesh.

"Iya juga sih," balas Tamara sambil mengangguk-anggukan kepalanya.

"Yaudah nanti kita ke rumah Flo ya."

"Gasss."

Tanpa Pelangi dan Tamara ketahui ada seseorang yang merekam percakapan mereka lalu mengirimnya, lalu mengetikkan satu pesan.

Dia sama temennya mulai curiga sama lo.

🍎🍎

"Lo kenapa Cad?" tanya Deril yang menyadari keterdiaman sahabatnya.

"Kalo ada masalah cerita-cerita lah sama kita," seru Jerry sambil meminum es yang ia pesan.

Saat ini mereka tengah berada di warung belakang sekolah. Menurut Jerry makanan di belakang sekolah lebih murah ketimbang di kantin. Dan juga di sini bebas untuk merokok.

"Gue di jodohin," ujar Cada.

Byurr

Jerry menyemburkan es yang dia minum tepat ke baju Deril. Terlalu terkejut dengan apa yang barusan Cada katakan.

"Jerry jigong lo bau...jorok anying!" pekik Deril sambil menepuk-nepuk seragamnya.

"Sutt diem lo upil-" Jerry melirik Cada, dengan tatapan bingung,"yang bener lo!" lanjutnya.

"Lo beneran di jodohin?" tanya Deril.

"Iya," jawab Cada.

"Lo kan udah punya pacar, terus nanti dia gimana," ujar Jerry

"Atau kalo enggak, lo jujur aja ke orang tua lo," timpal Deril.

Cada melirik ke arah Deril. "Terus bilang kalo gue udah punya pacar?"

Pelangi untuk CadaWhere stories live. Discover now