Oceana's | 15

1K 128 48
                                    

Larry tersenyum melihat ekspresi wajah Oberon yang terlihat tidak senang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Larry tersenyum melihat ekspresi wajah Oberon yang terlihat tidak senang.

"Kau terlalu banyak bicara." Oberon mengangkat tangan kanannya, dan mengarahkan kepada Larry.

"Seharusnya waktu itu kau ku musnahkan saja.... spirit rendahan!" sambung Oberon. Saat itu juga Larry tiba-tiba saja tidak bisa bernafas, lalu dirinya merasa ada yang aneh terjadi pada tubuhnya.

Setelah melakukan sesuatu pada Larry, Oberon pergi dari sana.

Tubuh Larry bersinar. Namun cahaya terang itu bukan membawa keberuntungan melainkan petaka bagi dirinya. Larry dapat merasakan dirinya tidak bisa merasakan energi kehidupan, terutama energi alam yang selama ini adalah sumber kekuatan spirit seperti dirinya.

Tubuhnya semakin menjadi aneh, seolah akan segera sirna. Tubuh Larry menjadi tembus pandang.

"Huh!" Larry menghela nafas, lalu tersenyum.

"Aku akan pergi sebelum melihatnya kembali... Ini sungguh tidak adil," ucapnya lalu kemudian memejamkan mata sembari mengingat masa lalu.

Saat Oberon baru saja akan pergi dari sana. Kehadiran seseorang membuatnya menghentikan langkah.

"Aku yang kamu cari kan... Tolong jangan biarkan dia tiada." Sienna berdiri tepat di hadapan Oberon. Dengan ekspresi wajah ragu, dia berusaha mengatakan itu pada Oberon.

Larry yang mengenal suara Sienna, dia langsung membuka matanya. Ia melotot dan marah pada Sienna.

"Kau!" Larry menatap tajam Sienna.

"Sudah kubilang agar kau diam dan bersembunyi saja! Apa yang kau lakukan! Kau merusak rencananya!" ucap Larry dengan nada kesal.

Oberon masih diam. Entah apa yang tengah dia pikirkan sekarang. Pasalnya bungkam nya Oberon dengan wajah tanpa ekspresi itu, membuat Larry semakin waspada.

Larry masih berada di dunia sampai saat ini, untuk menyelamatkan Victoria, dan tentunya untuk mencegah masa lalu terulang kembali.

"Meskipun aku tidak mengerti apa yang kalian inginkan dariku, tapi aku tidak ingin siapapun terluka karena aku," ucap Sienna. Bibirnya bergetar, ekspresi wajahnya menunjukkan bahwa dirinya takut. Namun ia berusaha sekuat tenaga untuk melawan ketakutan itu.

Oberon mengangkat tangannya, dan menjentikkan jarinya. Setelah itu tubuh Larry kembali seperti sedia kala.

Entah bagaimana dengan secepat kilat, Oberon ada tepat di hadapan Sienna, dia memeluk gadis lembut itu.

Oceana's Where stories live. Discover now