The House 1

2.4K 253 37
                                    

"Sasuke sepertinya memang berencana membunuhku!" Gerutu Naruto menatap kesal tumpukkan kertas didepannya.

"Memangnya kenapa?" Tanya Sai menolehkan kepalanya yang diikuti oleh Shikamaru.

"Kau tidak melihat bagaimana kertas-kertas sialan ini menumpuk di depan wajahku?!" Tanya Naruto kesal seraya menatap Sai.

"Bagaimana bisa, Uchiha sialan itu memintaku untuk menyelesaikam semua tumpukkan ini dalam waktu kurang dari satu minggu?! Dia mempunyai dendam padaku atau bagaimana?!" Sambung Naruto kesal.

"Itu hadiah untukmu, bodoh!" Ucap Sakura yang membuat Naruto langsung menoleh ke arahnya.

"Hadiah? Hadiah apa?" Tanya Naruto bingung.

"Hadiah karena kau telah berhasil, menghilangkan salah satu dokumen penting milik Uchiha Sasuke saat kita berada di Kirigakure beberapa hari yang lalu, ingat?!" jawab Shikamaru yang membuat Naruto mendengus.

"Aku sudah mengatakannya beberapa kali, jika itu sebuah kecelakaan! Saat itu aku terpeleset ke sungai dan tanpa sengaja, aku melepaskan map berisi dokumen milik Sasuke! Intinya, aku tidak sengaja!" Bela Naruto.

"Tetap saja itu kesalahanmu, bodoh!" Ucap Sakura.

"Kau semakin menyebalkan setelah menjalin hubungan dengan Sasuke," ucap Naruto.

"Hei! Jangan membawa hubunganku dengan masalahmu, sialan!" Ucap Sakura kesal yang hanya dijawab dengusan kasar oleh Naruto.

"Naruto," ucap Hinata yang membuat Naruto langsung menoleh menatap kekasihnya.

"Aku akan membantu menyelesaikan pekerjaanmu," ucap Hinata yang membuat kedua mata Naruto berbinar cerah.

"Ya Tuhan! Hinata... kau memang yang terbaik, tidak salah aku memilihmu menjadi kekasihku," ucap Naruto yang membuat Hinata menundukkan kepalanya dengan kedua pipi yang sedikit merona.

"Ya! Dan sayangnya, Hinata selalu mendapat kesialan karena harus menjalin hubungan denganmu," ucap Sai.

"Hei! Diam kau mayat hidup!" Ucap Naruto kesal.

Ceklek!

Saat Sai akan membalas kata-kata Naruto, tiba-tiba saja pintu kantor terbuka yang langsung  memperlihatkan Sasuke, Temari, dan seorang pria paruh baya yang mungkin berusia sekitar lima puluhan.

"Silahkan masuk, Tn. Hiroki," ucap Temari membuka pintu kantor lebih lebar.

"Terimakasih, Nona," ucap Hiroki tersenyum ramah yang kemudian berjalan memasuki ruangan mengikuti Sasuke.

Menyadari jika yang bersama Sasuke dan Temari adalah klien. Shikamaru, Sai, dan Naruto langsung beranjak dari tempat duduk mereka dan bergabung dengan Sasuke.

Sedangkan Sakura dan Hinata, mereka berdua berjalan menuju dapur untuk membuat teh.

"Silahkan duduk, Tn. Hiroki," ucap Sasuke.

"Ah... terimakasih, Tn. Uchiha," jawab Hiroki yang kemudian mengambil tempat duduk berseberangan dengan Sasuke dan Shikamaru.

"Jadi... Tn. Hiroki, bisakah Anda menjelaskan apa alasan Anda datang kemari?" Tanya Temari yang saat ini berdiri di belakang Sasuke.

"Tentu," jawab Hiroki mengangguk.

"Namaku Souta Hiroki, dua tahun yang lalu aku membeli sebuah rumah berlantai dua di Tsukigakure. Saat pertama kali aku melihat rumah itu, aku langsung menyukainya, begitu pun dengan Istriku. Ditambah, harga yang ditawarkan pemilik rumah sangat jauh dibawah harga pasar,"

"Tanpa berpikir panjang, aku langsung membelinya tanpa mencari tahu lebih dulu, kenapa dia berani melepas rumah yang terbilang cukup mewah itu dengan harga murah,"

I Can Hear Your Step 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang