The House 15

900 157 17
                                    

"Aku masih tidak mengerti dengan cara pikirmu, Souta,"

"Apa yang tidak kau mengerti?" Tanya Souta menatap wanita didepannya.

"Sebenarnya apa alasanmu memanggil Uchiha itu kemari? Dan yang terpenting adalah, kenapa kau meminta mereka menyelidiki tentang tulang-tulang yang ditemukan dibelakang rumahmu? Apa kau sedang berusaha untuk bunuh diri?"

"Tidak," jawab Souta menggelengkan kepalanya.

"Aku memang sengaja memanggil mereka untuk menyelidiki kasus yang beberapa tahun lalu sempat terbengkalai begitu saja, terlebih saat aku dengar keluarga dari salah satu penyidik sialan itu akan kembali membuka kasus anaknya yang menghilang secara misterius," sambung Souta yang membuat wanita didepannya mengerutkan keningnya bingung.

"Aku masih tidak mengerti,"

"Mereka berencana menemui kelompok penyidik yang di pimpin oleh Uchiha Sasuke, saat aku mendengar namanya, aku bisa langsung mengetahui jika orang itu akan dengan mudah menemukan kita berdua. Dan kau sudah tahu apa yang akan terjadi jika kita berdua tertangkap, bukan?" Tanya Souta yang membuat wanita itu mengangguk.

"Kita hanya mempunyai dua pilihan, membusuk dipenjara, atau hukuman mati, dan keduanya bukanlah pilihan bagus," ucap wanita itu.

"Itu benar, karena itulah aku sengaja meminta mereka untuk datang dan menyelidiki kasus itu. Cepat atau lambat, mereka akan segera mengetahui jika aku adalah pelakunya. Namun sebelum hal itu terjadi, aku akan melenyapkan mereka terlebih dahulu," jawab Souta.

"Jika mereka semua mati, tidak ada lagi penyidik atau pun polisi yang akan menyelidiki kasus itu. Termasuk keluarga korban, karena mereka akan berpikir, jika penyidik paling kompeten saja tidak bisa mengungkap siapa dalang dibalik itu semua, maka kasus itu memang sebaiknya dibiarkan hilang begitu saja, jika tidak, maka akan ada banyak penyidik yang jadi korban selanjutnya," jelas Souta yang membuat wanita didepannya tersenyum.

"Kau memang jenius, Souta,"

"Aku tahu itu," ucap Souta menyunggingkan senyumnya.

"Lalu, bagaimana dengan Isterimu? Bukankah dia tahu semua keburukanmu?"

"Dia tidak usah kau pikirkan, melenyapkannya adalah hal yang sangat mudah, kita akan pikirkan wanita sialan itu lain kali. Yang perlu kita pikirkan saat ini adalah pesta penyambutan untuk mereka, malam ini,"

"Malam ini?" Tanya wanita itu terkejut.

"Ya! Aku ingin semuanya berjalan dengan cepat," jawab Souta.

"Baiklah," ucap wanita itu mengangguk seraya mengambil cangkir teh nya yang tersisa setengah.

"Tapi sebelum itu, aku harus menyelesaikan satu pekerjaan terakhir," ucap wanita itu lagi yang membuat Souta mengerutkan keningnya.

"Pekerjaan terakhir? Apa?" Tanya Souta.

"Kau akan tahu nanti," jawab wanita didepannya yang baru saja menghabiskan teh miliknya.

"Aku harus pergi," ucap wanita itu lagi saat melihat jam tangan berwarna emas miliknya.

"Sekarang?"

"Ya! Aku akan menemuimu setelah jam makan malam," ucap wanita itu yang kemudian bangun dari tempat duduknya.

"Sampai jumpa," sambungnya yang kemudian pergi meninggalkan Souta.

"Ya, sampai jumpa," jawab Souta saat melihat wanita itu berjalan keluar.

...

Sai dan Obito masih setia berdiri mengawasi tempat makan yang beberapa waktu lalu di masuki Tn. Hiroki dan seorang wanita.

I Can Hear Your Step 3Donde viven las historias. Descúbrelo ahora