The House 18

1K 195 26
                                    

"Naruto!!" Teriak Sakura saat melihat bahu kiri Naruto yang tertembak.

"Ya Tuhan! Naruto! Bahumu!" Ucap Sakura yang secara reflek memegang lengan kiri Naruto.

"Tenanglah, aku baik-baik saja," ucap Naruto saat melihat wajah panik Sakura.

"Bahumu tertembak, sialan!"

"Aku tahu! Kita harus melompat sekarang,"

"Apa kau gila?! Bahumu bisa terluka lebih parah, bodoh!"

"Jika kita terus berada disini, orang-orang itu akan menangkap kita! Kita tidak punya pilihan lain, Sakura!" Ucap Naruto.

"Jika kita juga tertangkap, maka orang-orang tidak akan pernah mengetahui kebenarannya. Dan mungkin saja roh orang-orang yang meninggal akan terus datang kedalam mimpimu setiap malam" sambung Naruto.

"Jangan bercanda dalam situasi meneganggkan seperti ini, sialan!" Ucap Sakura mendengus.

"Aku tidak bercanda, aku hanya memberikan gambaran massa depan," ucap Naruto, yang membuat Sakura menarik nafasnya dalam-dalam seraya kembali menolehkan kepalanya menatap dua pria yang mulai berjalan mendekat ke arah mereka, walaupun terlihat kesusahan karena licin.

"Baiklah, ayo!" Ucap Sakura menatap Naruto yang langsung disambut senyum tipis oleh pemuda itu.

Naruto dan Sakura kemudian berbalik secara bersamaan, keduanya menatap ke bawah tepat ke arah genangan lumpur yang akan menjadi tempat mereka mendarat.

"Kau siap?" Tanya Naruto tanpa menolehkan kepalanya.

"Ya!" Jawab Sakura megangguk dengan sedikit menelan ludahnya.

"Satu,"

"Dua,"

"Lompat!!" Teriak Naruto yang langsung melompat diikuti Sakura.

"Argh!!" Ringis Sakura saat merasakan pergelangan kakinya yang dengan kuat menghantam tanah, ia bahkan sedikit terguling karena tidak bisa menyeimbangkan tubuhnya.

Mengabaikan rasa sakit dibeberapa bagian tubuhnya, Sakura bangun dari posisi berbaringnya dan langsung menatap ke arah Naruto yang terjatuh tidak jauh dari tempatnya mendarat.

Sakura melihat pemuda itu tengah meringis kesakitan dengan tangan kanan memegang bahu kirinya yang mulai mengeluarkan darah. Dengan segera, Sakura berjalan menuju tempat Naruto untuk memeriksa seberapa parah luka yang dialami pria itu.

"Naruto," ucap Sakura mensejajarkan tubuhnya dengan Naruto.

"Bahumu," ucap Sakura lagi dengan kedua mata yang mulai berkaca-kaca saat darah dari bahu Naruto yang terus mengeluarkan darah.

"Aku baik-baik saja," ucap Naruto.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Naruto yang membuat Sakura langsung menatap kedua mata sebiru lautan itu.

"Jangan khawatirkan aku, aku baik-baik saja,"

"Syukurlah,"

"Hei! Kalian berdua!" Teriak sebuah suara yang membuat Sakura dan Naruto menengadahkan kepala mereka ke atas.

"Sebaiknya kalian menyerah saja, dengan keadaan seperti itu, kalian tidak akan bisa lari kemana-mana," ucap seorang pria yang masih mengenakan penutup kepalanya.

"Aku berjanji tidak akan menyakiti kalian," ucap pria itu lagi dengan mengangkat kedua tangannya yang salah satunya memegang sebuah pistol.

"Jika kalian menyerah dan menjadi anak baik, kalian akan aku persilahkan untuk melihat kembali teman-teman kalian, bagaimana?" Tanya pria itu.

I Can Hear Your Step 3Kde žijí příběhy. Začni objevovat