The House 8

988 194 14
                                    

Sakura terus memperhatikan Sai dan Temari yang sedari tadi masih berdiri didepan jendela, ia tidak terlalu mendengar apa yang mereka berdua bicarakan.

"Sakura," ucap Hinata yang membuat Sakura menoleh.

"Ya?"

"Bisakah.... bisakah aku meminta tolong?" Tanya Hinata.

"Tentu, minta tolong apa?"

"Aku... aku ingin ke kamar mandi, bisa kau temani aku?" Tanya Hinata sedikit malu.

"Ah... tentu," jawab Sakura mengangguk yang membuat Hinata tersenyum.

"Terimakasih," ucap Hinata yang dijawab anggukkan Sakura.

Hinata kemudian mengalihkan pandangannya menatap Sai dan Temari yang masih asyik membahasa tentang apa yang ada diluar sana.

"Teman-teman," ucap Hinata yang membuat Sai dan Temari berbalik secara bersamaan.

"Ada apa?" Tanya Sai.

"Um... aku ingin ke kamar mandi sebentar, tidak apa-apa, bukan?" Tanya Hinata.

"Ya, tapi jangan pergi sendirian," jawab Sai.

"Aku akan menemaninya," ucap Sakura yang dijawab anggukkan oleh Sai.

"Tapi jangan terlalu lama, setelah selesai cepatlah kembali," ucap Sai yang dijawab anggukkan oleh Sakura dan Hinata.

Sakura dan Hinata kemudian berdiri dari posisi duduk mereka, tanpa mengatakan apapapun, keduanya langsung berjalan menuju pintu keluar meninggalkan Sai dan Temari yang sepertinya akan melanjutkan pembahasan mereka.

"Apa menurutmu tidak apa-apa membiarkan mereka berdua?" Tanya Temari yang membuat Sai menatapnya.

"Mereka bukan anak-anak, Temari. Lagi pula mereka hanya pergi ke samping ruangan ini," jawab Sai yang kembali memandang ke arah luar jendela.

...

"Ini gila!" Ucap Naruto menatap telepon didepannya yang terus berdering dengan suara nyaring.

Tanpa mengatakan apapun, Sasuke mengangkat gagang telepon didepannya dan langsung menempelkan benda itu pada telinga kanannya. Untuk beberapa saat, Sasuke tidak mendengar apapun hanya keheningan yang membuatnya sedikit kesal.

Sampai akhirnya, samar-samar ia mendengar suara deru nafas yang menurutnya terasa sangat berat. Sasuke kemudian langsung menatap kedua temannya seolah memberitahu jika memang ada seseorang yang menghubungi mereka dari seberang sana.

"Sial! Apa-apaan ini sebenarnya?!" Umpat Naruto saat melihat ekspresi Sasuke.

"Hallo," ucap Sasuke kemudian, berharap ada seseorang yang menjawab dari seberang sana. Walaupun sesungguhnya ia meragukan hal itu.

Dan benar saja, tidak ada yang mejawabnya, bahkan suara deru nafas yang beberapa waktu lalu sempat ia dengar pun kini telah hilang. Akhirnya, Sasuke meletakkan kembali gagang telepon milik Tn. Hiroki ke tempatnya.

"Apa yang kau dengar?" Tanya Shikamaru penasaran.

"Aku mendengar suara deru nafas seseorang," jawab Sasuke yang membuat Naruto dan Shikamaru terkejut.

"Itu mustahil," ucap Shikamaru.

"Ya! Bagaimana bisa? Maksudku, kau sendiri yang mengatakan jika telepon ini merupakan salah satu koleksi milik Tn. Hiroki," ucap Naruto.

"Lalu, bagaimana bisa kau menjelaskan tentang telepon ini yang berdering tanpa kabel penghubung?!" Tanya Sasuke yang membuat Naruto menghela nafas.

"Benar juga," ucap Naruto pelan yang kembali menatap telepon merah didepannya.

I Can Hear Your Step 3Where stories live. Discover now