Hidup Baru

1.2K 126 31
                                    

Masih Flashback

Sore itu Li Lianhua dan Fang Duobing berkowtow di depan makam Qi Mushan beserta istrinya sebanyak tiga kali. Sesuai dengan isi surat terakhir Nyonya Qi, Li Lianhua mewarisi vila mereka yang ada di Gunung Yunyin. Dia berniat menghabiskan sisa waktunya di tempat yang terpencil itu bersama anjingnya, si siluman rubah. Bagaimanapun juga, dia tidak bisa keluar sesuka hatinya sekarang. Setelah keributan yang dia buat untuk menyelamatkan Biqiu di Sekte Sigu kemarin, Li Xiangyi harus bangkit dari kematiannya dan tidak ada lagi Li Lianhua. Apa dia harus berganti nama lagi? Dia cukup menyukai nama Li Lianhua.

"Kenapa kau melamun lagi? Apa yang sedang kau pikirkan?" tanya Fang Duobing menatap Li Lianhua yang masih berlutut.

"Tidak ada, bantu aku berdiri," jawab Li Lianhua, membiarkan Fang Duobing membantunya berdiri. Dia menepuk-nepuk debu yang menempel di wajahnya, kemudian tersenyum melihat pemuda di sampingnya tersenyum.

"Mau sampai kapan kau di sini?" tanya Li Lianhua.

"Aku ... Li Lianhua, tak bisakah aku bersamamu selamanya?

Ada rasa hangat menjalar di sekitar jantung Li Lianhua dan kemudian dia tersenyum. "Bukankah kau sudah berjanji akan menikahi Putri Zhaoling?"

Fang Duobing menghela napas, lalu menghentak-hentakkan kakinya. "Kenapa aku harus menikah?"

Li Lianhua tertawa kecil, masih berjalan berdampingan dengan Fang Duobing menuju paviliun pribadinya.

"Kalau kau ingkar janji, kaisar akan memenggal kepalamu. Mau?" balas Li Lianhua meledek.

"Mulutku ini, kenapa waktu itu asal bicara," kata Fang Duobing mencubit bibirnya gemas.

"Eh." Fang Duobing memungut beberapa daun kering yang jatuh ke kepala Li Lianhua.

Li Lianhua menatap Fang Duobing yang entah sejak kapan agak lebih tinggi darinya. "Fang Xiaobao."

"Ya?"

"Aku tidak akan kemana-mana. Kapanpun kau datang, aku akan ada di sini. Jangan khawatir."

"Kau pikir aku akan percaya?" Fang Duobing melipat kedua tangan di depan dada dan menatapnya dengan sinis.

"Kau bisa mengatur formasi jebakan dengan Ah Fei kalau kau tidak percaya. Lagipula, aku tidak bisa keluar sesuka hatiku sekarang. Aku tidak mau membuat keributan lagi di Jianghu."

Ekspresi Fang Duobing melunak saat melihat raut wajah Li Lianhua yang begitu tenang. "Baiklah, aku percaya padamu."

***

Keesokan harinya, Li Lianhua dan siluman rubah mengantarkan Fang Duobing ke gerbang vila.

"Aku sungguh tidak mau pergi," ujar Fang Duobing dengan wajah menggemaskan seperti anak anjing.

"Aku akan selalu ada di sini," kata Li Lianhua mengusak rambut Fang Duobing.

Mereka menatap satu sama lain lama sekali dan tiba-tiba Fang Duobing memeluk Li Lianhua erat-erat. Li Lianhua menepuk-nepuk punggung Fang Duobing sambil tertawa.

"Oh iya, ada satu hal yang harus ku lakukan sebelum pergi." Fang Duobing tiba-tiba meletakkan pedang dan tas kainnya ke tanah, kemudian berlutut.

"Eh, apa yang kau lakukan?" Li Lianhua berkata dengan panik. Dia melihat ke kiri dan ke kanan, takut-takut kalau orang yang melihat mereka akan salah paham.

"Kau guruku, sudah seharusnya aku berkowtow kepadamu sebagai tanda penghormatan. Shifu, terima kasih sudah mengajariku banyak hal. Aku berdoa semoga guru panjang umur dan sehat selalu. Muridmu ini berjanji akan selalu mematuhi perkataan guru dan melindungi guru seumur hidupku," kata Fang Duobing menangkupkan kepalan tangan kanan ke tangan kirinya.

Li LianhuaDove le storie prendono vita. Scoprilo ora