Xiao Bao

1K 135 7
                                    

Di Feisheng masih menyilangkan kedua tangan di dada, sementara Li Lianhua menyeka keringat dingin dari dahi anak itu. "Berhentilah menatapnya seperti itu, dia bisa mati ketakutan saat bangun nanti."

"Dia tidak punya tenaga dalam. Dia juga tidak menggunakan teknik penyusutan tubuh. Tampaknya dia benar-benar hanya anak kecil biasa," kata Di Feisheng.

"Kau dan aku mungkin mempunyai masa kecil yang tidak begitu menyenangkan, tapi dia benar-benar hanya bocah umur 5 tahun yang dehidrasi. Jangan berpikir terlalu jauh begitu. Eh, bukankah kau bilang kau mau pergi hari ini?" tanya Li Lianhua yang sudah berdiri sambil membawa basin berisi air dan kain kompres.

Di Feisheng terdiam. Dia tidak mau kalau sesuatu terjadi saat dia pergi. Bagaimana kalau bocah ini hanya pengecoh saja? Bisa jadi ada hal besar setelahnya.

"Lihat, lihat. Pikiranmu pasti terbang kemana-mana," kata Li Lianhua dengan tatapan sinis, membuat Di Feisheng langsung keluar dari ruangan.

***

Malam itu Li Lianhua menghabis malam di kamar tamu kecilnya.

"Die-die," panggil anak itu lirih.

Li Lianhua segera duduk di samping tempat tidur. "Mmm, panasnya sudah turun, tapi kenapa dia mengigau?"

"Die-die."

Li Lianhua buru-buru menggenggam salah satu tangan anak itu dan menepuk-nepuknya pelan. "Ayah di sini, anak baik."

Karena tamu kecilnya mulai menangis dalam tidurnya, mau tak mau dia ikut berbaring dan mendekap anak itu ke dalam peluknya. Entah sejak kapan dia mulai menyenandungkan lagu pengantar tidur yang bahkan dia tidak tahu kapan dia pernah mendengarnya.

***

Di Feisheng yang berada di luar mengrenyitkan dahi. Dia belum pernah mendengar Li Lianhua bernyanyi sebelumnya, tapi nyanyian ini tidak buruk juga.

***

Li Lianhua menguap, dia menepuk-nepuk tempat tidur dan menoleh. Kemana perginya bocah itu?

Samar-samar dia bisa mendengar suara tawa di luar. Dia merapikan tampilannya, kemudian membuka jendela kamar. Di sana tamu kecil dan siluman rubah tengah bermain bersama di rerumputan hijau di bawah pohon persik. Melihat interaksi lucu itu, dia tak bisa menahan senyumnya.

"Selamat pagi, paman," sapa si kecil padanya.

"Apa masih ada yang sakit?" tanya Li Lianhua.

Bocah itu menggeleng, lalu terjatuh karena siluman rubah terlalu bersemangat menjilati wajahnya.

"Siapa namamu?"

"Mmm, tidak ingat."

"Kalau begitu, Xiao Yi."

Bocah itu tampak terkejut, kemudian menggeleng dengan cepat. "Aku lebih suka Xiao Bao."

Kali ini Li Lianhua yang tampak kaget, namun dia segera bersikap biasa saja. "Baiklah."

***

Xiao Bao menumpu kedua pipi gembulnya dengan kedua tangan, memandangi Li Lianhua yang tengah memanggang ikan.

Lama kelamaan Li Lianhua merasa tidak nyaman karena pandangan mata Xiao Bao terus saja mengikuti gerakannya. Apa dia seorang siluman wanita yang sedang menyamar jadi anak kecil? Ya ampun, kenapa sekarang pikirannya yang melantur.

"Tolong ambilkan aku air, aku haus."

"Baik."

Li Lianhua mengamati cara anak itu menuang air, sangat berhati-hati dan cukup bagus untuk ukuran anak umur lima tahun sepertinya. Bahkan dia mengulurkannya pada Li Lianhua dengan kedua tangan, sopan sekali.

Li LianhuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang