BAGIAN 03 |

6.4K 557 3
                                    

Happy reading guys!!














Malam ini tidak ada kegiatan makan bersama di ruang makan, sedari tadi christy mengurung diri didalam kamarnya.

Ia tak menghiraukan rasa lapar pada perutnya, matanya begitu sembab, apalagi suara pertengkaran kedua orang tuanya masih sering terdengar.

Pikiran nya masih bergelut didalam kepalanya. "Apa aku beneran bukan anak ayah?".

"Apa yang ayah omongin tadi semuanya benar?".

"Kalo aku bukan anak ayah, terus aku anak siapa? Kenapa aku bisa tinggal dirumah ini?".

"Huftt, kenapa sih tiap hari ada aja tambahan beban pikiranku".

Matanya terpejam beberapa saat, dan kini ia mulai bangkit dari tempat tidurnya, tangannya mulai menyentuh gagang pintu kamarnya.

Pandangannya tertuju pada kedua orang tuanya, yang masih bertengkar dibawa samping tangga. "Mereka masih berantem, ini semua gara-gara aku".

"Bunda selalu kena marah ayah juga karna aku".

"Aku mau tanya sama mereka, aku mau tau semuanya". Christy mulai melangkah turun dan menghampiri kedua orang tuanya yang masih bertengkar

Christy mulai mendekat pada gracio dan shani yang masih ribut, dengan memberanikan dirinya, akhirnya christy berhasil membuka suaranya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Christy mulai mendekat pada gracio dan shani yang masih ribut, dengan memberanikan dirinya, akhirnya christy berhasil membuka suaranya.

"Ayah, bunda".

Mendengar suara christy, seketika gracio dan shani terdiam dan menatap anak itu yang sudah berdiri di samping nya. "Ayah sama bunda kenapa masih berantem? Apa kalian masih membahas tentang aku?". Tanyanya tanpa menatap mata kedua orang tuanya

"Kenapa kamu kesini, sana naik masuk ke kamarmu! Jangan ikut campur sama urusan orang tua!". Bentak gracio

Bukannya kembali ke dalam kamarnya, justru christy malah semakin mendekat pada kedua orang tuanya. "Yah, apa aku boleh tau maksud ayah tadi? Tolong jelasin sama christy yah". Tanyanya dengan tatapan sendu

"Tidak perlu, kembali ke dalam kamarmu christy". Sahut shani

"Tapi Bun, christy mau tau tentang keluarga christy".

"Ckk, saya bilang tidak perlu! Jangan membatah perintah saya!". Tegas shani

"Bun, christy mohon". Ujarnya dengan mata yang sudah berkaca-kaca

Bukannya merasa kasihan ketika melihat anaknya yang sebentar lagi akan menangis, gracio malah menarik tangannya. "Kamu mau tau kan? Ayo ikut saya ke kuburan orang tua kamu!". Ujarnya dengan keras

"Mas cio cukup! Jangan berlebihan kamu mas!". Tegur shani yang mencoba melepaskan genggaman tangan gracio pada christy

Gracio menepis tangan shani, dan kembali menarik kasar tangan christy. "Ikut saya ketempat bajingan itu sekarang!".

Hai, Kak! (END)Where stories live. Discover now