BAGIAN 13 |

5.9K 571 7
                                    

Happy reading guys!!














Dari kejauhan gracio memperhatikan chika dan christy yang sedang duduk bersama ditaman, walaupun emosinya sudah terbakar.

Namun ia masih berusaha menahannya, ia tak ingin berbuat kasar didepan beberapa orang yang ada disana.

Gracio menahan emosinya sendiri didalam mobil, ia juga mengikuti chika dan christy yang sedang berjalan ke arah kosan christy.

Ia masih setia menunggu didalam mobil, ia menunggu sampai anaknya pergi dari tempat tinggal christy. "Jadi ini tempat tinggal anak sialan itu". Ujarnya

"Ckk, kurang ajar bisa-bisanya aku dibodohi oleh anakku sendiri".

"Lihat saja apa yang akan saya lakukan sama kamu, anak sialan!". Lanjutnya sembari memukul keras stir mobilnya

Hampir dua jam gracio masih setia menunggu chika keluar dari kosan christy, akhirnya kini chika sudah keluar dan pergi dari sana.

Tak ingin membuang waktu lagi, gracio pun langsung masuk ke dalam kosan christy, membuka kasar pintu kamar christy.

Bruk!

Pintu itu hampir patah, karna gracio terlalu kasar saat membukanya. "Astaga! itu siapa?". Kaget christy yang sedang duduk diujung tempat tidurnya

Gracio masih belum sadar jika anak itu tidak bisa melihat, ia langsung menarik kasar tangan christy. "Siapa! Jangan tarik-tarik tangan aku!". Ujar christy sedikit takut

"Kamu diam!". Bentak gracio

Merasa tak asing dengan suara ini, christy pun mulai sadar jika ini suara ayahnya. "Ayah, kenapa ayah tarik tangan christy yah". Ujarnya sembari mencoba melepaskan tarikan ayahnya

Tiba-tiba gracio menghempaskan tubuh christy hingga terbentur ujung lemarinya. "Awstt, sakit ayah". Ringisnya

"Ternyata selama ini kamu yang buat anak saya jadi sering berbohong dan melanggar aturan saya hah!".

Gracio mulai menjambak kasar rambut christy dengan kuat. "Berapa kali saya bilang, jangan ganggu keluarga saya lagi anak sialan!".

"Apa kamu tidak mengerti bahasa manusia? Apa perlu saya jelaskan lagi sama kamu hah?!!". Lanjutnya dengan tegas

Merasa kepalanya terasa sakit, christy hanya bisa menangis. "Jawab saya! Jangan diam seperti binatang kamu!". Tegasnya yang masih menjambak rambut christy dengan kuat

"Saya suruh kamu pergi biar kamu gak bisa mengganggu keluarga saya! Bukan malah memanfaatkan keadaan!".

Kali ini kepalanya benar-benar terasa sakit, christy mencoba untuk melepaskan jambakan ayahnya.

Plak!

Karna christy tidak bisa diam, gracio pun langsung menampar keras pipinya. "Kamu diam! Jangan seperti anjing kepanasan!". Tegasnya

"Sakit yah, kepala christy sakit banget yah". Ringisnya

Gracio tak pernah memiliki rasa kasihan pada christy, entah terbuat dari apa hatinya. "Saya tidak peduli! Saya bilang jangan pernah berani mendekati keluarga saya lagi!".

"Jika hidupmu masih seperti ini terus, kenapa kamu tidak memilih mati saja? Agar tidak merepotkan anak saya lagi". Lanjutnya

Tiba-tiba gracio melepaskan jambakannya dengan kasar, hingga membuat christy tersungkur dilantai. "Saya ingatkan lagi sama kamu, jangan pernah temui keluarga saya lagi! Atau saya akan berbuat yang lebih kejam dari ini, paham kamu?!". Tegasnya

Hai, Kak! (END)Where stories live. Discover now