BAGIAN 22 |

5.9K 560 3
                                    

Happy reading guys!!













Malam ini tidak ada makan malam bersama, Chika hanya memakan roti dikamarnya, karna bunda dan adiknya sedang keluar.

Ayahnya juga tidak ada dirumah dari tadi, ia hanya sendirian didalam kamarnya. "Pengen banget ketemu sama dek, kira-kira kamu sekarang lagi ngapain ya?".

"Kak chika punya gantungan kunci lucu, bentuknya ikan, pasti kamu suka". Lanjutnya sembari menatap sendu fotonya bersama kedua adiknya

Tangannya mulai mengusap bingkai foto. "Andai keadaan keluarga kita gak kaya gini, mungkin kita bakalan jadi saudara yang saling menyayangi".

"Apalagi kamu, kamu paling bisa bikin aku ataupun zee seneng dek, kamu selalu mikirin perasaan kita".

"Sampai kamu lupa gak mikirin perasaan kamu sendiri sayang, kamu terlalu baik, tapi kebaikan kamu gak pernah dibalas baik oleh orang lain".

"Kakak kangen dek pengen main sama kamu, pengen bisa tiduran sama kamu lagi". Lanjutnya

Isakan demi isakan mulai terdengar dari kamar chika, ia tumpahkan semua rasa sesak yang ada pada dadanya.

"Tolong bertahan dek, buktikan kalo kamu emang sekuat itu, jangan pernah kalah sayang".

"Dunia emang jahat, takdir juga selalu jahat sama kamu. Tapi kakak mohon kamu harus selalu kuat".

Bingkai yang sedari tadi ia pegang, kini sudah dibasahi oleh air mata chika. "Andai kakak bisa lawan ayah, mungkin penderitaan ini gak akan sampai sesakit ini".

"Tapi untuk membantah ayah aja kakak takut, kakak gak seberani kamu sayang. Kakak terlalu penakut dek". Lanjutnya dengan air mata yang masih setia menetes

Tiba-tiba hp chika berdering, awalnya ia tak ada niatan untuk mengangkatnya, namun setelah dilihat itu adalah ayahnya, chika langsung mengangkat telponnya.

Panggilan terhubung...

"Halo, ada apa yah?".

"Kamu sekarang ke rumah sakit".

"Ngapain yah? Siapa yang sakit?".

"Bunda sama adek kecelakaan, sekarang ayah udah dirumah sakit, kamu kesini ya?".

"Kecelakaan dimana yah? Sekarang keadaan bunda sama adek gimana?".

"Nanti juga ayah ceritakan, sekarang kamu kesini, ayah tunggu".

"Iya yah, aku kesana sekarang".

Panggilan terputus...

Setelah mematikan telpon dari ayahnya, chika langsung siap-siap untuk segera berangkat ke rumah sakit.

Setelah mematikan telpon dari ayahnya, chika langsung siap-siap untuk segera berangkat ke rumah sakit

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Hai, Kak! (END)Where stories live. Discover now