Chapter 1 ─ Part 2

156 22 13
                                    

Segar udara habis hujan tidak mungkin ditemukan pada tempat ini. Pekat merah mengisi udara selayaknya kabut pegunungan, penutup budi dan akal. Tiap desir darah mekar pada jambak kasar derai angin, tumbal dalam fondasi idealisme realita yang lebih baik, janji Rabb Maha Esa.

Sungguh kuat keinginan makhluk fana, namun, harus segunung daging dan darah dikorbankan demi mencapainya. Dakwah Yosef the Chosen One; bagi Kimos, layak untuk diperjuangkan. Untuk mendapatkan realita di mana diri bisa berpijak pada anak tangga atas dari sebelumnya─ tidakkah itu semua keinginan makhluk fana?

Jantung berdegup begitu cepat dalam rusuk Kimos, memanaskan dada lapis zirah. Sungai darah pada balik kulit mengalir demikian cepat, penuh adrenalin, mempertajam sensasi diri dalam ketegangan. Kimos memegang erat tombak selimutan darah dengan tangan bergetar. Rasa lelah masih jauh di ujung ufuk. Setiap menit, namun, semakin dekat.

"Jangan maju sendirian!" letus Barabas, "Rapatkan formasi!" bagaikan petir menyambar kalbu sembilan puluh jiwa prajurit pimpinannya. Setidaknya, teriakan dia jadi kayu bakar untuk api semangat juang─ termasuk Kimos.

Tepuk telapak mendarat pada pundak. Kimos tidak menoleh. Dia mengerti itu pertanda apa. Langkah mundur dia ambil, hati-hati berjalan di antara baris formasi, menuju titik paling belakang. Posisi Kimos digantikan oleh prajurit yang menepuk tadi. Aksi ini telah Kimos lakukan berkali-kali, sejak tiga jam pertempuran ini berlangsung. Dirinya dapat bernafas lega untuk kesekian kali. Walau, ekspresi segar terhalang cadar rantai besi.

Indra fana tubuh istirahat. Nafas Kimos jadi semakin panjang di tiap tarik─ sebelumnya bagaikan singa tengah berburu. Dia menunduk, melihat kaki basah oleh darah lumer. Bau anyir menusuk tajam hidung. Kimos harus dongak menghindarinya, lalu melihat kuning melayang pada abu-abu langit. Mata Kimos jadi bentangan hitam kembar luas. Bibir cerai membuka mulut─ decak horor.

Rajut kuning kain menari sunyi pada guratan abu-abu langit, membentang dari belakang formasi Hegemon, hingga garis bibir pasukan Yosefianist─ tunjuk kuasa King In Yellow; ia berdiri tegap dan tinggi. Dua kaki; dilapisi kain lebih panjang dari kakinya sendiri, menapak pada kosong udara dingin─ jadi panggung tidak kasat mata. Hitam Kimos jatuh lurus pada sang makhluk, tetapi, dirinya tidak sendiri. Prajurit Yosefianist─ siapapun, yang tidak terkunci pertarungan, gelora kuning memasak mata.

"Kapten Barabas!" teriak Kimos─ satu-satunya hal yang mampu keluar dari mulut.

Barisan depan─ pucuk bulu merah helm Barabas maju dan mundur, mengikuti gerak fana kaki sang petarung. Tari tombak geliat begitu lihai pada tangan sang kapten; arus merah ikuti bilah di setiap tarik, dan cincin besi mekar pada tiap tusuk. Teriakan mati dan benci; antara itu semua, tatkala nama Barabas digaungkan begitu kencang, sang kapten menoleh pada Kimos─ melihat pria itu menunjuk langit dengan tombak, lekas Barabas memutar kepala, memandang apa yang dimaksud.

Jemari pada tombak Barabas pilin. Dua jari; telunjuk serta jempol, bebas dan dengannya, Barabas bawa peluit kalung ke bibir. Siulan menggelora pada telinga kawan, membuat tiap musuh siapa─ itu adalah perintah maju.

Pundak prajurit depan Kimos tepuk, posisinya dia gantikan. Rotasi formasi begitu cepat, hingga dia berdiri pada posisi garis depan; seperti semula. Kombinasi tombak-tameng naik jadi sambutan untuk tentara Hegemon yang berani maju─ mereka banyak. Muka gosong tameng Kimos jadi bulan-bulanan senjata musuh; tebas, tusuk, dan hantam─ tidak ada antara mereka mampu menembus tameng Kimos. Namun, di saat yang sama, senjata Kimos selalu ditangkis pula.

Gemilang besi─ ratusan bilah tajam, melesat penuhi langit; membelah angin dan memotong tangisan langit, King In Yellow jadi tujuan akhir. Malang sekali, bumi menarik jatuh semua. Tali busur pemanah Yosefianist tidak cukup kuat untuk menggapai sang penguasa Khairos. Bumi memandu setiap anak panah untuk jatuh. Menangislah prajurit Hegemon yang tidak beruntung, jadi piring sasaran.

The Heart of YellowTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon