CHAPTER 61

1.2K 59 19
                                    

"Duke anda perlu sesuatu?"

"Tidak, kalian bisa meninggalkan ku sendiri" Pete memohon lembut pada para pengawal

"Your highness melarang kami Duke"

"Ehmm.. " kecewa dengan penolakan yang di berikan pengawal Pete memilih memutari paviliun. Setelah acara pemakaman berakhir Pete memutuskan kembali kediamannya ditemani oleh pengawal setia serta maid pribadi, sebelum nya Pete bertanya tentang keberadaan Verona pada Force tentu jawabannya tak membuat Pete terkejut karena anak itu bersama calon ayah lainnya, Verona berusaha mendekati Vegas entah ada maksud tertentu atau dia hanya ingin memahami  Vegas.

Bagian bagunan istana terlempar di tengah taman paviliun yang menyambung pada bagian istana, matahari membuat bagunan itu menjadi lebih bersahabat untuk di dekati, Pete memilih duduk di dekat bagian runtuhan menyandar punggung nya pada bagian cekung, cuaca mendukung Pete untuk bersedih di tambah dengan deburan aingin layaknya berada di pesisir, bunga yang tak kokoh ikut terbawa oleh arus angin bahkan saat ini bunga pun menginginkan Pete untuk bersedih. Sekali lagi Goddess membunuhnya melalui orang yang di sayangi. Pete ingin menangis lagi tapi air mata tak ingin keluar rasanya ada bagian terdalam yang telah hancur apa mungkin itu hati atau kewarasan. Jika di tanya lelah tentu saja Pete lelah, lelah dengan sandiwara kutukan jika bisa mengapa harus ada kutukan, manusia punya hidup mereka masing-masing mengapa harus menjalani dengan rasa berat hanya karena mereka terlahir dengan kutukan, kebahagiaan mereka bahkan tak bertahan lama dari kesedihan dan kesengsaraan, apa sebenarnya hidup ini adalah fase dimana manusia dihukum karena kesalahan di masa lalu atau penyambung karma dari kesalahan orang yang mereka sayangi.

Hari semakin sore Pete tak berniat pergi dari bagunan pecah tersebut dia enggan bergerak bukan tak mau hanya saja dia masih menunggu waktu yang tepat, emosi Pete sedikit demi sedikit mulai dapat dia kendalikan, suara - suara yang tadinya tak dia dengar kini muncul lagi tampaknya Pete membuka komunikasi lagi dengan para ruh walaupun masih samar - samar terdengar suara Aine yang memanggilnya berulang namun tak Pete jawab bibirnya masih terasa berat untuk menjawab panggilan itu.

'Pee... Apa anda mendengar kami'

'Pee.. '

'Pee... Ku mohon' Aine merasa putus asa Pete tak menjawab panggilannya

'Tak apa.. Kami hanya ingin memberitahu mu bahwa...'

Faktanya apa yang Aine katakan membuat Pete menangis terisak air mata, rasa sakit bahkan kewarasan yang tadinya tak ada tiba-tiba kembali ketubuh itu. Pete berteriak memukuli tubuhnya dia merasa menyesal dan bersyukur Aine memberitahu nya walaupun Pete tak menjawab Aine tetap yakin Pete mendengarkan apa yang dia katakan. Teriakan Pete saat menagis membuat kepanikan pada wajah pengawal yang tak tau mengapa Pete menangis hingga berteriak pelukan dari Ciize pun tak dapat menghentikan tangisan pete, Pete bersyukur sangat bersyukur jika yang dia dengar adalah kebenaran, Pete akan menunggu hari kedatangan dari berita tersebut bahkan jika memakan waktu yang lama.

"Kenapa dengan Pete" para pengawal yang melihat kelakuan aneh Pete yang tak berhenti menangis lebih dari dua jam melaporkan pada Vegas yang saat itu tengah rapat dengan para divisi nya

"Duke sudah seperti ini sejak dua jam yang lalu your highness"

"DUA JAM.. APA MULUT KALIAN TAK BISA MENGATAKAN INI LEBIH AWAL DARI DUA JAM.. BODOH APA KALIAN BOSAN HIDUP" amarah Vegas meledak

"Your highness tolong lebih bijak dalam memilih kata" cegah singto karena mereka masih dalam suasana berduka seharusnya Vegas tak mengatakan kematian pada orang-orang yang kehilangan orang terkasih mereka

"Mereka mungkin memiliki alasan tersendiri" lanjut singto

"Haaaaah.. Baiklah Aku tidak ingin marah lagi jadi kalian menjauh lah" pengawal memandang singto meminta sinyal  lalu diikuti anggukan kecil

Change The Fate Of Omega | VEGASPETE |ENDUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum