"Tentang asa dan rasa."
Ada banyak perbedaan yang Deran dan Alisha rasakan setelah menikah. Namun, bukankah itu tujuan dari menikah?
Menyatukan yang berbeda, dan membuat cerita mereka sendiri.
Deran jadi satu-satunya orang yang merasa sangat amat b...
"Deran aku tau kali, jadi pemimpin itu pasti di tanya, pendampingnya mana? Right?"
Deran tidak menjawab.
"Aku datang, jangan khawatir." Kata terakhir itu di ucapkan Alisha dengan tenang, setelahnya di susul sebuah kecupan di pipi.
Alisha yang pemberani seperti ini yang Deran takutkan.
Sesuatu yang Deran takutkan adalah, munculnya Alisha ke publik. Bukan, bukan karena hal lain, tapi karena Deran tahu seberpengaruh apa Alisha pada semua orang. Deran takut perempuan itu akan menjadi suatu yang orang lain gunakan untuk mengancam keluarga kecilnya
Semua orang tahu Deran sudah beristri, semua orang juga tahu siapa istri Deran Bhalendra, tapi tidak semua orang tahu bagaimana rupa istri dari seorang pengusaha muda itu.
Setelah percakapannya dengan ayah tempo lalu, Deran menggerakan orang kepercayaan untuk menutup apapun tentang identitas dari Alisha. Informasi yang dapat di lihat di internet hanyalah, nama Alisha dengan tanggal lahir. Selebihnya semuanya kosong. Terlebih lagi status pekerjaan dan juga status pendidikan.
Setelah selesai berpakaian lengkap, Deran membawa kakinya untuk menuruni tangga hingga ke lantai dasar, menemukan bunda yang tengah memangku Alesha.
"Bundanya dateng nggak di sambut?"
Deran menghampiri bunda, memeluk dan juga mencium punggung tangannya.
"Deran mandi Bun, abisnya pagi banget kaya tukang sayur."
"Dih!" Dewi tertawa sambil memukul paha Deran. Ternyata tengilnya masih ada.