"Tentang asa dan rasa."
Ada banyak perbedaan yang Deran dan Alisha rasakan setelah menikah. Namun, bukankah itu tujuan dari menikah?
Menyatukan yang berbeda, dan membuat cerita mereka sendiri.
Deran jadi satu-satunya orang yang merasa sangat amat b...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
12. LITTLE GIFT
Dalam hidup, ini pertama kalinya Deran merasa tertolak.
Sebagai anak tunggal, laki-laki apalagi. Deran selalu mendapatkan apa yang dia mau. Bahkan saat kakek masih hidup, beliau pernah menawarkan Deran untuk membeli helikopter. Lantaran dulu, saat masih SMP dia pernah datang terlambat kesekolah dan mendapatkan hukuman.
Saat mengadu pada kakek, kenapa dia bisa terlambat, anak SMP itu memberitahu, bahwa jalanan macet. Kakek yang sangat amat menyayangi cucunya, langsung menawarkan Deran untuk membeli helikopter saja.
Tentu saja tidak di lakukan, karena ayah tidak memperbolehkan.
Dan kejadian itu kini terulang.
Deran tidak di perbolehkan.
Dia di tolak.
Di tolak saat akan mencium Alisha.
Kejadiannya masih di kamar mandi, Deran tak tahu kenapa saat hendak mencium bibir pink itu, Alisha secara otomatis menolehkan kepalanya ke kanan. Membuat bibir Deran mendarat di pipi.
Deran menatap tidak percaya. "Yang?" panggilnya serak.
Alisha turun, karena tadi dia di angkat untuk duduk di wastafel. "Aku ngantuk," kata Alisha. "Baju tidurnya aku simpen di pinggir sofa, pakai bajunya nanti kamu masuk angin."
Begitu saja Alisha pergi, melangkah menjauh, membuka pintu kamar mandi yang tadi sempat Deran kunci, menutupnya kembali dan hilang tidak terlihat.
***
Alex sejak tadi masih diam di depan pintu. Pria itu cukup bingung, karena tadi pagi bosnya datang dalam keadaan kurang baik.
Sebut saja begitu
Karena seperti tidak adanya semangat lagi dalam hidupnya.
Tapi apa boleh buat, Alex harus segera menyerahkan laporan pada bosnya.
Maka dengan keberanian yang kecil dia mengetuk pintu besar itu, dan ternyata langsung mendapatkan sautan dari dalam. Tanpa berlama-lama ia pun masuk kedalam, dan menutup pintu kembali.
"Kenapa?"
Hold on! Alex kaget, ternyata raut wajahnya sangat tidak bersahabat.