11. CONCLUSION

5.5K 372 38
                                    

HALO!!!

TANDAI UNTUK TYPO YA!!

SELAMAT MEMBACA!!!

KALIAN JALUR BACA DARI DERAN ATAU MANDIRI NEMU CERITA INI?

KALIAN JALUR BACA DARI DERAN ATAU MANDIRI NEMU CERITA INI?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


BACANYA PELAN PELAN YA.






11. CONCLUSION

Ada banyak kemungkinan yang akhirnya membuat Deran berbicara tenang seperti ini. Bukan pertanda baik, tapi Alisha rasa, Deran yang tenang bagaikan sebuah danau yang tidak tahu ada apa di dalamnya.

Kemungkinan lainnya mungkin, adalah posisinya sebagai kepala keluarga, yang harus adil terhadap anggota keluarga lainnya.

Alisha cukup tau Deran itu orang seperti apa.

Bahkan hanya karena sudah tidak tahu harus melakukan apa, Deran bisa habis kesabaran detik itu juga.

Tapi, bukannya manusia memiliki batas kesabaran? Alisha rasa tidak.

Mereka sendirilah yang membatasinya.

Bahkan dirinya saja sudah sejauh ini untuk bersabar.

Posisi mereka tidak berubah sejak tadi. Sejak Deran berkata bahwa dia telah berbeda.

"Kamu sadar nggak?"

Alisha bungkam. Apa maksudnya?

"Kamu pemperlakuan Azkael dan Alesha secara berbeda."

Hujan sudah turun, berisiknya air yang menimpa bumi tidak membuat suara Deran jadi samar, Alisha mendengar dengan jelas apa yang barusan pria itu katakan.

"Al, pendidikan kamu sampai strata 2. Kamu kuliah sains, jadi dosen di usia muda. Langsung bisa mengajar mahasiswa di kampus. Kamu bahkan dapat penghargaan, dosen termuda, dosen berprestasi, banyak lainnya. Tapi, lihat. Urusan anak-anak, kamu nol besar."

"Kamu harus tau Deran." Alisha berkata tak gentar. "Ketika Azkael baru berusia 2 tahun, aku pergi ninggalin dia buat pendidikan. Aku nggak mau Alesha ngalamin hal yang sama. Cukup sekali, jangan lagi."

"Jangan lagi?" Hujan di luar semakin deras. "Bahkan tadi pagi kamu bilang dewan butuh kamu balik secepatnya, right?"

Alisha mengepalkan tangan.

"Aku tanya, kalau di antara balik ngajar dan di rumah urus anak-anak. Kamu pilih yang mana?"

Alisha terdiam.

"Nggak bisa jawab?"

Alisha tidak mau menangis di hadapan Deran.

Sungguh!

ALISHA (DERAN II) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang