"Tentang asa dan rasa."
Ada banyak perbedaan yang Deran dan Alisha rasakan setelah menikah. Namun, bukankah itu tujuan dari menikah?
Menyatukan yang berbeda, dan membuat cerita mereka sendiri.
Deran jadi satu-satunya orang yang merasa sangat amat b...
Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.
8. IN THE WATER
"Berita udah mulai reda, tapi beberapa orang masih penasaran sama istri lo."
Rizal menyerahkan sebuah ipad kepada Deran yang menunjukkan berita-berita tentang dirinya dan juga Alisha.
"Emang lebih baik nggak ngelakuin apapun dulu untuk sekarang." Deran berujar.
"Lendra's?"
"Mereka nggak nanya apapun, gue rasa mereka juga tau, tapi milih diem. Mereka percaya gue bisa urus."
Rizal sedikit menyeringai, Deran akan menjadi orang yang selalu percaya diri akan seluruh tindakannya. "Nggak sampe ngerokok juga ya?"
"Nggak usah di bahas!" Deran berdiri. "Gue ketemu Alex dulu."
"Oke."
Deran meninggalkan ruangan sahabatnya.
Pria itu kembali kekantor, untuk melakukan berbagai macam pekerjaan lainnya. Selain itu Deran juga tengah berpikir untuk menyelesaikan masalahnya yang sekarang.
Alisha hari ini tidak ke kampus, Deran sudah memberitahu bahwa Alisha di cutikan selama satu bulan. Tadinya sih, Deran juga mau mencutikan diri, tapi mau bagaimana lagi, ia tak bisa lari dari tanggung jawabnya di kantor.
"Ran minggu depan jadwal padet, saya sudah membuat jadwal, bisa di cek dulu." Alex menyerahkan sebuah ipad pada Deran, kemudian sambil berjalan menuju ruangannya Deran membaca jadwal yang sudah di buat oleh asistennya.
"Oke. Siapkan dari sekarang. Bay the way, Razi mana?"
"Razi di lantai dasar, lagi urus data-data tamu yang besok dateng."
"Oke. Jadwal makan siang kamu siapkan ya."
"Siap."
Karena Alex lebih tua darinya Deran menyarankan laki-laki itu untuk memanggilnya Deran saja.
Ting!
Alisha : pulaaang kapaaan?
Deran terkekeh saat sudah membaca chat yang masuk.
