Yibo dan Zhan dibuat syok mendengar teriakan anak bungsu mereka di kamar mandi. Ketika diperiksa, yang terlihat adalah genangan darah di lantai, serta Hui yang menangis histeris.
"Astaga, Dedek!"
"Mama... Dedek takuuut."
_
_
"Kondisi anak kalian saa...
"Jaga cinta dan yang mencintaimu, jangan pergi untuk yang menyukaimu. Nanti menyesal." ___________________________________________ ___________________________________________
MAU berapa kalipun Dylan menyatakan cinta pada Ricky, dan meskipun kini pengawal muda itu resmi menjadi kekasih si pria Wang, hati tidak dapat berbohong. Ricky selalu rindu pada sosok Lin Yi, hatinya senantiasa nyeri setiap kali melihat perut besar isteri Sehun itu. Jika saja takdir tidak memilih-milihkan jodoh, Ricky sudah pasti menyiapkan nyali walau sepotong untuk meraih hati Lin Yi. Sungguh, cinta pertama sulit dilupakan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kak Ricky, kabar baik hari ini?"
Kenapa harus seramah itu? Lin Yi memang pemuda yang sangat ceria sejak dulu, tapi beberapa orang menganggapnya angkuh. Teringat masa lalu di mana putra sulung Yibo tersebut mendurhakai Zhan, tidak ada orang yang tidak membencinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Buruk," Ricky menjawab dengan hati semakin nyeri.
Lin Yi justru tersenyum, lantas meraih tangan Ricky untuk digenggam. Itu adalah tangan yang di dalamnya tidak terdapat tulang, melainkan besi khas robot.
"Kita di ruang baca milikku, Kak. Nggak ada yang akan denger suara Kak Ricky jika ingin berterus-terang. Mau nyeritain sesuatu tentang Om Junda? Astagah, itu pasti menyenangkan! Aku ikut bahagia saat Kakak akhirnya ketemu dengan Ibu kandung Kakak."
Air mata Ricky menetes, dia tetap diam. Tuhan, kenapa dirinya selalu dibuat selemah ini jika berhadapan dengan jodoh orang lain? Lin Yi diam, membiarkan air mata mantan pengawal pertamanya ini berjatuhan ke genggaman tangan mereka.
"Kak Ricky siap nikah sama Om Dylan?"
Ricky seolah disentak hanya karena pertanyaan itu. Dia tatap mata teduh Lin Yi, seolah-olah ingin mengadukan banyak hal tapi lidah susah bekerjasama.
"Berat banget, ya? Kak Ricky nggak punya rasa spesial buat Om Dylan?"
Ricky menunduk. Jika terus begini, Lin Yi seperti berbicara dengan patung saja. Pasti anak kesayangan Zhan ini akan sebal sebentar lagi.
"Yakinkan hati Kak Ricky. Yang kutau tentang Om Dylan, dia orang yang belum bisa mikirin 1 pasangan. Bukannya menakut-nakuti Kakak atau jelekin Om Dylan, tapi aku cuma ingin Kakak nggak salah pilih. Aku takut ketika Kakak butuh seseorang sebagai pendengar, aku justru nggak ada di sisi Kakak."
