89. HUKUMAN SELINGKUH

234 38 60
                                    

"Menggali kembali kisah masa lalu membuat luka yang sembuh tergores lagi."
__________________________________________
__________________________________________

Jingshi - jam 16.12 sore

TERDAPAT 2 bayi berbeda usia sedang berduaan. Si paman hampir berusia 3 tahun, tinggal menghitung beberapa bulan untuk memakan kue ulang tahun ke-3. Sedangkan si keponakan baru berusia 9 bulan. Mereka sudah dimandikan, lalu dibiarkan bersama-sama meski tidak ada yang memulai pembicaraan.

 Mereka sudah dimandikan, lalu dibiarkan bersama-sama meski tidak ada yang memulai pembicaraan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"UIII~ mumum? Ui mumum?"

Hui anteng meminum susu melalui puting dot. Dia melirik cuek Lian yang mengajaknya bicara sejak tadi.

 Dia melirik cuek Lian yang mengajaknya bicara sejak tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Umm~ Ilan jeyek manyet. Nangan ambih cucuna Jejek Ui, calena namu ndah bica nyomong."

Lian tidak mengerti, jadi dia terus saja berceloteh demi mendapatkan perhatian dari si Paman Kecil. Melihat kesempatan emas untuk menjahili, Hui melepaskan botol dotnya yang berisi setengah, lalu membuka laci kecil di ruang santai itu. Dia mendapatkan sebuah masker medis!

"Hihi~ macel johteh!"

"Uiii?" Lian memanggil, dia ingin diajak bermain dan berlarian, atau mungkin sekedar dibimbing berdiri seperti Guiying dan Tianzhi.

"Iyan pace macel johteh duyu, yah."

Hui mendekati Lian, lalu duduk bersimpuh sehingga membuat popoknya membelendung lucu. Lian mendongak dalam posisi tengkurap, ingin bertanya mereka akan bermain apa. Sreet~ Hui dengan serius memasangkan masker medis berwarna biru di mulut Lian, tapi si keponakan meronta sehingga masker itu tergeser menutupi mata sampai hidung.

"Uiiii?"

"Uugh... Cucah manyeeet!" Hui menggeram sebal, tahu keponakannya tidak akan bisa melihat apabila masker tadi menutupi wajah. Maka dia merobek masker di area ke-2 mata Lian.

"Uiii, mammmam! Uiiii..."

"Yem ji nini, Iyan. Maman Kecik nau nyejot juyu. Hihi~ namu tayak Behmen!" kata Hui dan beranjak ke kasur kecilnya untuk lanjut mengedot.

MAMA KELINCI🐇(Yizhan) S3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang