83. JAUHKAN AIR MELIMPAH

347 45 69
                                    

"Kematian dan kelahiran adalah misteri."

__________________________________________
__________________________________________

RuYi's Rose - jam 08.17 pagi

SUDAH banyak yang datang untuk membeli bunga. Meski sudah ada pegawai baru di toko bunga itu, Ruka tetap senang ikut melakukan pekerjaan, baik hanya untuk menggantikan bunga di vas, menyiapkan peralatan untuk memotong tangkai, atau pun memilih bunga khusus di kebun belakang toko. Ruka juga suka saat ada pelanggan yang datang padanya untuk dibuatkan buket ala dirinya. Anak itu memang punya ciri khas tersendiri membuat buket, dia seringkali menyelipkan 1 bunga berbeda dalam buket pesanan, bunga yang sesuai dengan karakter si pemesan. Ruka menjelaskan secara gamblang makna bunga tersebut dengan pembelinya.

"Ya Tuhan, tanganmu! Berhenti dulu, Nak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ya Tuhan, tanganmu! Berhenti dulu, Nak. Sana obati lukamu! Astagaaah, lihat darahnya banyak sekaliii..."

Seorang pelanggan setia, yaitu wanita paruh baya, mendapati Ruka dalam keadaan linglung. Seperti biasa, wanita itu ingin memesan sebuket bunga bakung untuk dibawa ke makam suaminya. Hanya saja hari ini, keadaan jadi sedikit heboh karena ada pembeli-pembeli lain yang melihat kondisi Ruka. Anak tersebut dengan tidak sadar mencabuti duri-duri tangkai mawar menggunakan tangan telanjang.

"Ibu..."

"Ayo ke belakang, Sayang! Ibu obati lukamu."

Urusan di toko, diurus sementara oleh pegawai, si Ibu membawa Ruka menuju kamar mandi untuk mencuci lukanya. Ruka tidak menjerit perih, dia justru menatap kosong ke arah cermin. Setelah luka-lukanya dibalut, Ruka dibawa ke kamar untuk istirahat.

"Makan, ya, Nak."

Bibir Ruka terkatup rapat, tetap menatap kosong ke depan. Sampai 3 jam lamanya, makanan tetap tidak masuk ke mulut, bahkan setetes air minum sekalipun. Ruka tidak bicara, hanya duduk di ranjang dengan mematung. Hal itu membuat Ibunya cemas sehingga menghubungi dokter Rumah Sakit Gusu. Dia tidak perlu membayar sesuai ketetapan Lin Yi dulu, bahwa perawatan kesehatan keluarga Ruka akan selalu terjamin dan akan masuk ke tagihan khusus Lin Yi.

"Tidak ada tanda-tanda sakit apapun, Bu. Putra anda baik-baik saja saat ini. Mungkin sebaiknya anda menghubungi psikiater atau psikolog saja, lakukan secepat mungkin sebelum terlambat. Saya khawatir, putra anda menanggung suatu pikiran yang terlampau berat. Usianya masih sangat muda, lakukan yang terbaik."

Ibu Ruka menangis setelah dokter pergi. Dia menggenggam tangan anaknya yang bersuhu normal.

"Nak, cerita ke Ibu apa yang terjadi. Kamu 'melihat' sesuatu yang buruk lagi?"

Ruka tetap diam, sehingga si Ibu memutuskan menghubungi 1 orang yang pasti bisa membantu.

__________________________________________
__________________________________________

Jingshi - jam 07.50 pagi

HUA dan Hui bermain di pinggir kolam, di mana yang paling muda asyik menaiki sepeda yang didesain khusus menurut postur tubuhnya.

MAMA KELINCI🐇(Yizhan) S3Where stories live. Discover now