"Tidak semua orang jahat berasal dari orang yang disakiti di masa lalu. Namun beberapa dari mereka memang gila dan menyukai luka orang lain."
____________________________________________
____________________________________________Rumah ZuuRei - jam 08.59 pagi
RUMAH yang dihuni pasangan Zuu-Rei di samping Jingshi sudah memunculkan warna di pagi hari. Siapa lagi pelakunya jika bukan Rei si ibu muda beserta si anak tunggal alias Nakamura junior.
"Mooom~ dah daaah! Ahakk..."
"Ayo turun, ung. Nanti kalau Kei udah cukup besar, baru Mom ajarkan naik tembok tanpa suara. Kei mau dengerin Mom, ung?"
Rei melarang tapi dengan gaya super santai saat Keiran memanjat pembatas ranjang. Itu adalah pembatas khusus yang dipasang agar si bayi tidak terjatuh. Berbeda cerita ketika Zuu yang datang. Pria Nakamura itu melotot lalu segera meraih tubuh kuat putranya.
"Kei-chan, itu terlalu tinggi untuk badan mungil ini. Kamu udah nggak sabar untuk latihan beladiri, Nak?"
Keiran nyengir, memperlihatkan gusi yang ditumbuhi 1 gigi kecil. Zuu menciumnya, kemudian menggeleng sabar ke arah Rei yang tertawa.
"Bee, kenapa nggak narik Kei-chan turun?"
"Biarin, ung. Rei jaga dia dengan baik, nggak akan jatuh. Biar Kei belajar menyeimbangkan tubuh saat bahunya menahan bobot, ung."
Zuu menghela napas. Dia kecup kening Rei, lalu menurunkan Keiran di sofa. Dengan cepat dan liar, bayi itu merangkak dan...bukk! Dia menjatuhkan badan empuknya di betis si ibu.
"Mooom~ daah dah! Eeen...ung!"
Zuu merunduk, lalu mencium wajah Keiran. "Dari kecil udah nunjukkin Kei-chan ini anak siapa. Kenapa nggak ada yang diambil dari Otou-san?"
Keiran tidak mengerti. Dia menduselkan wajah di sela ke-2 betis putih ibunya. Rei menarik bayi itu dengan lembut, dipangku kemudian disusui.
"Kei harus tidur, ung. Nanti aja mandinya. Mom harus pergi cek ketangkasan para pengawal, besok mau ada pesta besaaaar banget, ung."
KAMU SEDANG MEMBACA
MAMA KELINCI🐇(Yizhan) S3
RomanceYibo dan Zhan dibuat syok mendengar teriakan anak bungsu mereka di kamar mandi. Ketika diperiksa, yang terlihat adalah genangan darah di lantai, serta Hui yang menangis histeris. "Astaga, Dedek!" "Mama... Dedek takuuut." _ _ "Kondisi anak kalian saa...