Yibo dan Zhan dibuat syok mendengar teriakan anak bungsu mereka di kamar mandi. Ketika diperiksa, yang terlihat adalah genangan darah di lantai, serta Hui yang menangis histeris.
"Astaga, Dedek!"
"Mama... Dedek takuuut."
_
_
"Kondisi anak kalian saa...
"Jika tak cinta, jangan mengaku cinta. Jika tak sudi, jangan berpura-pura menerima. Masa depan siapa yang tahu? Kepura-puraanmu bisa menghancurkan hati yang tulus."
DYLAN sangat menyesal telah membuat Ricky tertikam pisau Junda, sekaligus menyesal luar biasa sebab pernah menyentuh area privasi kekasihnya secara paksa. Oleh karena itu, Dylan menyiapkan hadiah mewah untuk Ricky yaitu resort yang dia beli tempo lalu di Keluarga Meng. Ada poster besar sosok Ricky ditempel di beberapa tembok utama, sehingga siapa saja yang masuk akan melihatnya. Ricky tampak manis, murni dan sendu dalam 1 waktu di poster itu. Dylan menyiapkan semua editing-nya dengan apik, yaitu foto yang cocok saat Ricky dulu mendengarkan musik melalui headset si pebisnis muda.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Dylan, makan."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Liki makan duluan aja, ya. Nanti aku belakangan. Bilang ke pelayannya kalau ada yang kurang di situ, jangan malu."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Umm."
Wen Rouhan pun ada di sana, melihat lagi sosok pengawal pribadi yang menggemaskan dari si pria Wang. Dylan sendiri sedang bekerja keras dalam berolahraga dengan beberapa staf dan tamu spesial di situ, beberapa adalah kolega setia Keluarga Meng sehingga Dylan tidak enak hati mengusir mereka.
