Yibo dan Zhan dibuat syok mendengar teriakan anak bungsu mereka di kamar mandi. Ketika diperiksa, yang terlihat adalah genangan darah di lantai, serta Hui yang menangis histeris.
"Astaga, Dedek!"
"Mama... Dedek takuuut."
_
_
"Kondisi anak kalian saa...
ZHAN baru bisa makan setelah Hui dan Lian tidur lelap. Sarapan pun tidak sempat sebab mengurus 2 anak itu. Dia menyukai rasanya menjadi sosok ibu, membayangkan memiliki 2 anak kecil yang perlu diurus tentu tidak akan membosankan walau memang melelahkan. Jackson yang prihatin pada si kakak ipar segera membuatkan semangkuk besar makanan, menyuguhkan di depan Zhan yang seketika terbelalak.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Banyak banget, Bang Jack. Ini sih porsi untuk 3 orang, Adek mana bisa habisin?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jackson tertawa, dia mengambilkan sumpit untuk Zhan serta segelas air minum. Dia adalah ipar sepupu yang sangat mengayomi sehingga orang lain bisa saja jatih cinta padanya dengan mudah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bisa, Kakak Ipar. A'Fei yang menyusui Telur Ceplok pun sering saya buatin makanan yang sama dengan porsi yang sama. Dia selalu habisin, kok. Katanya A'Fei mudah banget ngerasa lapar sejak menyusui. Nah karena Kakak Ipar menyusui 2 anak juga, saya ngerasa Kakak Ipar perlu makan yang banyak dan bergizi baik."
Zhan merasa tersentuh. Dia meraih sumpit lalu berkata sebelum makan, "biar Adek coba kalau gitu, karena sebenarnya perut Adek udah keroncongan tapi emang mudah kenyang makan sedikit."
