71. MIMPI MASA DEPAN

217 37 21
                                    

"Jangan jodohkan dia dengan yang tak diharapkan, nanti semua jadi berantakan karena hati enggan menerima."
____________________________________________
____________________________________________

PASANGAN romantis itu berpelukan di ranjang setelah adegan 'panas' mereka. Sang dominan akan selalu ingat untuk memakai pengaman saat bercinta, tidak ingin isterinya mengandung lagi di saat sang submisif cantik masih menyusui.

"Mas, lain kali jangan 'main' terlalu cepat. Yang tadi...ughh...pinggang Adek hampir patah."

Yibo terkekeh, lantas mencium ubun-ubun Zhan. "Tenaga yang dipakai cuma 75%, loh."

"That's crazy!" Zhan menjerit syok, "yang tadi aja hampir bikin Adek pingsan, apalagi kalau tenaga Mas seluruhnya keluar?"

Tawa membahana di kamar luas itu. Yibo mendekap Zhan dengan sangat erat sampai si cantik mengerang karena sesak.

"Besok-besok kalau kamu nggak lagi kerepotan sama Hui dan Lian, Mas mungkin bisa keluarin seluruh tenaga."

"Ih, Mas Yibo!" Zhan memukul dada suaminya yang telanjang, lalu menelusupkan wajah di sana.

"Sekarang malah protes. Yang minta 'ah ah lebih dalam, Mashh uhh~' siapa ya?"

Zhan tertawa keras walaupun sangat malu. "Jangan diingetiiiin..."

"Makanya 'perang' yang tadi gimana?"

"Emmm..."

"Gimana, Dek?"

"En..."

"En?"

"Enak, hehe~"

Yibo gemas. Dia menekan tengkuk Zhan agar wajah sang isteri semakin menempeli dadanya.

"Ikkhh~ Mas keringetan iniiiii... Awas!"

"Diem-diem, ah. Tidur sekarang."

"Tapi peluuuk~" Duh, manjanya.

"Mama Kelinci lagi suka cuddle, enak banget nih." Kata Yibo lalu memejamkan mata bersama Zhan yang tersenyum ceria.

Rasanya baru 5 menit memejamkan, atau mungkin kurang. Yibo sudah bisa melihat seorang remaja duduk memunggunginya. Remaja itu berambut pirang pendek setengkuk, tapi bukan Rain karena rambut pemuda tersebut pirang platina.

"Sia--"

"Tolongin..."

"Hah?" Tangan Yibo ditarik sosok tadi, dia sampai terjatuh di kursi samping. "Astagah, darahmu banyak banget!"

"Hikss...takut...Dedek takut...tolongin..."

"Dedek?" Yibo mencoba melihat lebih jelas, tapi yang nampak ialah wajah yang sangat buram.

"Papa, ini sakit...hikss...tolongin Dedek..."

"Tahan sebentar!"

Si remaja pirang jatuh berlutut dari kursi sambil mendekap perutnya. Dia menangis kencang. Niat hati ingin meneriakkan permintaan tolong, tapi suara Yibo tidak bisa keluar lebih keras.

"Akkkhhhh... Papaaaaa!"

"WANG ZHAO HUIIIIII!!"

"Mas Yibo, bangun! Bangun, Mas!" Seseorang menepuk-nepuk bahu dan pipi Yibo, tapi mata pria itu sulit untuk dibuka.

"Dedek... Dedek! Tahan, Papa akan cari bantuan!" Yibo meracau seraya meronta dalam tidurnya, membuat Zhan sangat panik lalu menarik sekuat tenaga bahu suaminya sampai terduduk.

"Mas Yibo, buka matamu!"

"Hah! Hah...hah...hah..." Mata Yibo berhasil dibuka. Dia kemudian tersadar kalau tangannya mengepal dengan kaki menekuk. "A-Adek... Ya Tuhan, Mas mimpi buruk!"

MAMA KELINCI🐇(Yizhan) S3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang