"Penjahat dan orang baik ada di mana-mana. Jadi jangan heran ada yang menjahati sekaligus menolongmu."
_____________________________________________
_____________________________________________Jingshi - jam 09.12 pagi
KEN dan Rain baru pulang dari USG ke rumah sakit ketika melihat seseorang berlari kencang.
"Itu Senior Rei, kan?"
"Iya, Ken-tang. Mungkin sedang berlatih."
Tap tap tap! Sriing~ seperti mengejar seseuatu, Rei berlari di pagar pembatas Jingshi yang tinggi, lalu melompat ke belakang dan menghilang. Detik berikutnya, masuk laporan darurat dari Bow.
📱[Kode Kuning! 5 pencuri, arah jam 12, dikejar Senior Rei. Kepung!]
"Ken-tang!"
"Masuk, beritahu Nyonya Muda!"
Usai berkata demikian, Rain ditinggalkan. Para pengawal junior berlarian melewati Rain menuju arah larinya 5 pencuri tadi, sebagian lagi melawan arah untuk menghadang. Para pencuri berpencar juga, 2 menyeberang jalan dan... CKIIITTT BRAKK!! 2 orang itu tertabrak mobil yang kebetulan membawa Dylan serta Ricky yang baru kembali dari rumah sakit.
"Ya Tuhan, kita nabrak?!" Dylan dengan cepat membuka pintu, tapi Ricky menahannya dengan kuat. "Liki, ken--"
"Penjahat. Tunggu."
In Yu waspada. Baru saja akan menghubungi pihak pengawal, seseorang berlari kencang dan...sreeett! Orang itu menyeret salah satu dari korban tabrakan.
"Rei, astagah! Dia korban, woy!"
Seruan Dylan tidak digubris, Rei tetap menyeret 1 pria yang kini terluka di bagian lutut. 1 pria lain masih terkapar, berusaha kabur tapi Lumi dan Moy tiba lalu menahannya. Itu adalah jalanan sepi sebab hanya menuju ke wilayah Jingshi, tembusan dari jalanan besar dan umum. Jadi 2 pencuri tadi mustahil bisa ditolong siapapun.
"Mana yang sakit, ung?"
Rei memaksa pria tadi berdiri menempel di pohon pinus, kemudian mengeluarkan pedangnya yang terselip di punggung.
"J-jangan bunuh gue! Sumpah, k-kami tadi nggak berhasil ngambil apapun!"
Rei terkikik, "ya iyalah nggak ngambil apapun, ung. Kalian bukan pencuri, hanya suruhan. Rei tauuuu, ung."
KAMU SEDANG MEMBACA
MAMA KELINCI🐇(Yizhan) S3
RomanceYibo dan Zhan dibuat syok mendengar teriakan anak bungsu mereka di kamar mandi. Ketika diperiksa, yang terlihat adalah genangan darah di lantai, serta Hui yang menangis histeris. "Astaga, Dedek!" "Mama... Dedek takuuut." _ _ "Kondisi anak kalian saa...