Lingga Baganti- 20

715 102 4
                                    

Langkahnya dibawa ke gedung asrama, gedung yang sama besarnya dengan gedung sekolah itu terletak tepat di belakang Lingga Baganti. Para murid harus melewati beberapa menit hingga sampai ke asrama.

Asrama ini terdiri dari enam lantai, dengan dipasang nomor acak di setiap kamarnya. Kamar 4444 sendiri berada di lantai ke enam, paling belakang, tepat di penghujung lorong. Di asrama tidak ada lift, para murid hanya mengandalkan tangga kayu untuk turun ke bawah ataupun naik ke atas.

Setelah melewati banyak undakan anak tangga, juga lorong yang panjangnya bukan main, Saddam telah sampai di depan pintu kamar bertuliskan 4444. Kamar yang dihuninya selama hampir tiga tahun terakhir.

Setelah mengunci kembali pintu, terpampang ruangan yang lebih luas dari kamar lainnya, berlantai kayu dengan penerangan yang temaram. Di depannya ada sebuah dipan jati, sangat klasik dengan ukiran lama. Meskipun lebih luas, tapi ruangan ini tidak mempunyai banyak isi. Saddam membuat ruangan ini seperti kamarnya sendiri di rumah.

Ada beberapa buku di sana, termasuk buku-buku yang tidak bisa dibaca oleh orang biasa. Ruangan itu sangat rapih, bahkan ketika Saddam pertama kali memasuki kamar ini, ruangan ini masih sangat rapih untuk ukuran kamar yang telah tidak dihuni selama bertahun-tahun.

Di kamar ini jugalah Saddam bertemu dengan Daniel, yang sampai sekarang menjadi sahabatnya. Satu-satunya teman yang Saddam miliki. Entahlah, tapi dari awal Saddam melangkahkan kaki di Lingga Baganti ini, ia sudah merasakan ada sesuatu dalam dirinya yang terhubung dengan tempat ini.

Mungkin hal ini juga yang membuat neneknya menyuruh Saddam untuk melanjutkan pendidikannya di Lingga Baganti, agar Saddam dapat memecahkan teka-tekinya sendiri.

Di saat pertama kali matanya bersitatap dengan manik datar Daniel, ia juga dapat merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya. Sesuatu hal yang lebih seperti ikatan, hubungan atau apa itu yang Saddam tidak ketahui. Saddam merasa seperti kembali ke ... masa di mana pecahan puzzle-nya belum menghilang.

Legenda tentang Daniel Ogawa memang telah populer bahkan jauh sebelum ia datang ke Lingga Baganti, itu juga yang membuatnya tertarik dengan sekolah tua ini. Aneh, Saddam tidak bisa merasakan tentang masa lalu dari Daniel, penglihatannya terbatas, membuat Saddam semakin tertantang untuk menyelesaikan bagian dari puzzle-nya.

Saddam memilih duduk di atas ranjang, dengan Daniel yang berdiri di depannya.

"Buku ini bukan buku yang mempunyai kekuatan jahat, Daniel. Ini hanya kekuatan pelindung, dan bukan sembarang orang yang bisa membuka buku ini," ujar Saddam setelah mengeluarkan buku itu dari balik sweater-nya.

"Apa buku itu ada hubungannya dengan alasan kenapa aku ada di sini?"

Saddam menatap Daniel, lalu beralih pada buku itu. Ia menghela napas dan menggeleng. "Kayaknya gak semudah itu untuk tahu alasan kenapa Lo ada di sini. Masa lalu Lo lebih rumit dari yang terlihat."

Daniel, Saddam sering menyebutnya arwah yang kebingungan. Karena Daniel tidak pernah mengingat kenapa ia mati, dan kenapa ia bisa berada di Lingga Baganti. Daniel mengatakan, ketika dia terbangun, dia telah berada di kamar ini.

Perlahan Saddam mulai membuka buku itu. Keningnya mengernyit ketika pada lembar pertama, tertulis dengan jelas kalimat berbahasa Yunani di sana.

Lingkaran Setan untuk mengusir Iblis Hitam.

Alisnya menyatu bingung. Iblis Hitam?

Abraham Franklin? Iblis Hitam?

Saddam mengalihkan pandangannya pada Daniel.

"Sepertinya Iblis Hitam yang dimaksud memang Abraham Franklin. Kita bisa melihat matanya yang hitam, bahkan dia tidak mempunyai bayangan."

Saddam membenarkan ucapan Daniel. Sedari awal matanya bertatap dengan Kepala Sekolah baru itu, Saddam dapat merasakan dengan sangat, bahwa Abraham Franklin bukan makhluk biasa, dia punya kekuatan yang sangat besar, seakan-akan ia bisa berubah menjadi makhluk besar mengerikan saat itu juga.

Saddam melanjutkan membaca, kalimat demi kalimat ia perhatikan dengan sangat baik.

Perjanjian di masa lalu itu memang membuat generasi di masa depan kesusahan, tapi pemimpin yang agung mengirim setiap keturunannya untuk memperbaiki karma yang dibuat di masa lalu.

Pedang itu dibuat khusus untuk ksatria Nuka, tangan kanan pemimpin yang agung. Jika keturunannya telah lahir, dia akan mengendalikannya.

Setelah Lingkaran dibuat dengan perjanjian darah, bakar dengan sulingan minyak gagak. Energi yang dihasilkan akan sama dengan ketika pengorbanan tiga anak itu diadakan.

Bakar saja bulu gagaknya, bakar dengan sulingan minyak, bulu itu membawa kutukan. Mantra dari tiga Dinasti akan membawa ke sepuluhnya ke kokohnya tiang Mardea. Tiga nyawa melayang demi perjanjian darah dan ketiganya tersesat dalam kebingungan. Setiap dia datang, hanya bisa menyelamatkan satu. Kutukan itu tidak akan berakhir sebelum ketiganya lengkap.

Buku itu berakhir, tapi kernyitan di dahi Saddam masih belum menghilang.

"Jika benar Iblis Hitam adalah Abraham Franklin, itu berarti ini adalah cara mengusirnya dari Lingga Baganti."

"Dia datang bukan tanpa sebab, itu artinya dia mempunyai urusan, dan itu akan membahayakan."

"Jika pedang ksatria Nuka yang dimaksud adalah pedang yang berhubungan dengan Paris, itu berarti Paris adalah keturunan dari sang ksatria."

"Sulingan minyak gagak adalah lilin yang disuling oleh Akamaru Iwa, itu berarti Hikaru termasuk anak yang diramalkan."

"Dan bulu gagak yang dimaksud adalah gaun Serika. Apa Edrea juga anak yang diramalkan?"

"Dia memang. Gadis itu bukan jiwa tua, tapi jiwa itu telah menerima takdirnya."

Saddam memijit pelipisnya. "Sekarang gue ngerti beberapa hal. Tiga benda itu adalah syarat untuk membuat Lingkaran yang dimaksud di buku ini, Lingkaran yang akan membawa 'ke sepuluhnya' ke kokohnya Tiang Mardea. Mardea adalah Dinasti terakhir, dan peninggalannya telah lama hancur. Itu berarti, Lingkaran itu akan membawa sepuluh orang itu ke masa lalu.

Tapi siapa yang dimaksud dengan 'ke sepuluhnya'? Kalau memang hanya Gue, Paris, Hikaru dan Edrea, siapa enam orang lagi? Atau setelah ini akan ada peristiwa yang lebih mengerikan lagi? Dan siapa tiga anak yang dimaksud di buku ini? Apa itu berbeda dengan sepuluh anak yang diramalkan? Juga tentang mantra, mantra dari tiga Dinasti, itu berarti dari Dinasti Kama, Nuka dan Mardea. Tapi di mana gue harus cari mantra itu? Mantra seperti apa yang dimaksud?"

Daniel sebentar diam melihat raut kebingungan Saddam.

"Buku ini tidak lengkap."

"Hah?"

"Seperti teka-teki, sepertinya buku ini adalah petunjuk kedua. Sepertinya kita menemukan buku ini terlalu cepat sebelum waktu yang telah digariskan."

"Itu berarti kita harus mencari petunjuk pertama?"

"Petunjuk itu bisa saja bukan dalam bentuk tulisan, bisa saja itu datang dalam bentuk isyarat. Kamu harus lebih peka, Saddam."

Saddam terdiam, ia menghela napas panjang. Semuanya menjadi semakin rumit, dan terlalu berbahaya bahkan untuk dirinya sendiri. Buku itu terlalu rumit untuk dimengerti, karena bahkan sampai sekarang Saddam masih belum mengetahui siapa itu Abraham Franklin dan apa tujuannya datang ke Lingga Baganti.

.................

Lingga BagantiWhere stories live. Discover now