Prolog

158 8 3
                                    

Background Song : J-Rocks - Ceria

Di sebuah lapangan Hoki Rumput ada seorang remaja pria sedang latihan menggiring bola bersama tim ekstrakurikuler hoki.

Di sebuah gymnasium ada seorang gadis yang sedang latihan senam ritmik cabang tali. Gadis itu menggunakan tanktop merah, mini jeans putih dan nyeker.

Gadis itu tanktop merah itu latihan dengan serius bersama-sama rekan-rekan ekstrakurikuler plus pelatihnya.

Mereka berdua sekolah di satu sekolah yang sama yakni SMU Bina Nusantara, Bogor.

*****

Hari Kamis, Gelanggang Olahraga Bina Nusantara.

Seorang remaja pria dengan jersey tim Hoki menghampiri temannya dipinggir lapangan.

"Gimana permainan gue?" tanya pria dengan headband berwarna merah.

"Lumayanlah," jawab seseorang pria dengan wajah Arab yang merupakan teman dari pria dengan headband merah itu.

"Lo terus latih benturan saat berebut. Akan ada tiga pemain dari keluarga Widjaja di tim." lanjut pria berwajah Arab itu.

Di sisi lain ada dua orang pria dengan jersey merah putih dengan nomor punggung 68 dan 69 dengan tulisan Joey. W dan Jeffrey. W sedang melatih operan satu sama lain.

"Oper woy anying!"

"Lo juga oper gue anying!"

Tiba-tiba ada seseorang pria paruh baya dengan kaus polo merah dan membawa tongkat hoki memanggil pria dengan headband merah itu.

"Gavin!"

Pria berwajah Arab itu menatap Gavin sambil bergumam. "Empat kalo babeh lo dihitung,"

Pria berkaus polo itu menghampiri Gavin dan memberikan instruksi kepadanya.

"Gavin, ini bukan masalah terjatuh tapi soal kamu bisa bangkit lagi," ucap pria berkaus polo merah itu ke Gavin lalu melakukan wink ke Pria Arab teman Gavin. "Vince Lombardi."

"Tapi kamu harus bangkit lebih cepat. Pelatih Widjaja."

"Anakku atau bukan jika tak bangkit lebih cepat kamu tak masuk timku" lanjut pria berkaus polo itu. Yap itu adalah Pelatih Widjaja.

"Dimengerti, pelatih. Akan kulatih Posisiku, Pak." jawab Gavin menurut. Gavin pun menghela nafasnya sejenak lalu kembali ke tengah lapangan untuk latihan.

*****

Kembali ke Gymnasium ada dua gadis yang saling mengakrabkan diri. Sedangkan di sisi lainnya ada dua orang gadis yang sedang ghibah.

"Syifa bertemu Nora di Kamp Pengikut Mode pas liburan semester kemarin."

Gadis dengan tanktop merah itu menghampiri dua gadis yang sedang melakukan ghibah.

"Itu bukan sensasi,"

"Pantas aja si Nora ditransfer begitu saja, pasti Syifa udah melet dia."

Gadis bertanktop merah itu hanya menggigit jari mendengar hal itu.

"Kamp pengikut mode. Apa yang mereka lakukan disana?"

"Siapa tahu dan siapa peduli?"

Gadis bertanktop merah itu merasa overthinking mendengar sahabatnya kena ghibah. Di sisi lain Syifa dan Nora malah happy-happy saja.

"Baiklah, anak-anak. Berkumpul!" Pelatih senam ritmik memerintahkan anak-anak didiknya untuk berkumpul.

Semua anggota tim ekstrakurikuler senam ritmik pun berkumpul berbaris sambil mendengarkan sang pelatih.

The Swap Where stories live. Discover now