Episode 4

51 2 0
                                    

Di lorong sekolah Gavin dan Sasha sedang mengambil tas mereka di loker.

Gavin (Sasha) sedang mengambilkan tas selempang dengan penuh pin milik Sasha (Gavin).

"Anying. Gue butuh kacamata kuda karena kepala gue udah rada mumet dan pengen muntah." ucap Gavin (Sasha) sambil memberikan tas selempang tersebut ke Sasha (Gavin).

"Dilarang muntah pakai badan gue!" peringat Sasha (Gavin).

"Gimana cara lo jalan dengan kaki panjang ini?" tanya Sasha (Gavin).

Gavin (Sasha) melihat Syifa sedang jalan berduaan dengan Nora ia pun kaget dan memperingati Sasha (Gavin).

"Dia nggak boleh lihat kita berduaan. Dia naksir lo dan dia nggak boleh ngira nggak boleh langgar kode etik cewek. Hush... Menjauhlah sedikit!"

Syifa yang bersama dengan Nora pun mendekati mereka berdua. Syifa kembali menyapa Gavin.

"Haiiii, Gaviiiiin."

Sasha (Gavin) hanya menganggukan kepala untuk mengkode Gavin (Sasha).

"Hai juga Asyifa." sapa balik Gavin (Sasha).

"Jadi lo tau nama gue." jawab Syifa.

Syifa pun menatap ke arah Sasha (Gavin) dengan tatapan aneh.

"Sha? Lo sedang apa disini?" tanya Syifa bingung.

"Hmmm... Ma-maksud gu-gue...." jawab Sasha (Gavin) gagap.

Sasha (Gavin) pun kebingungan mau ngomong apa karena ditatap aneh sama Nora. Nora pun berucap ke Syifa.

"Lo lihat Syifa? Dia tuh perusak suasana."

Nora pun kembali menatap Syifa. Dan melanjutkan bicaranya.

"Nanti nyokap gue telat nganterin gue les tari pendet. Seperti yang kita tau tari pendet itu keren. Jadi Syifa yuk kita pergi aja dari sini."

Syifa kembali menatap Gavin untuk menyampaikan salam perpisahan.

"Gue harap kita berdua bisa bertemu lagi. Gavin Widjaja."

Gavin (Sasha) hanya tersenyum tipis. Syifa dan Nora pun pergi meninggalkan Gavin dan Sasha.

Gavin (Sasha) pun bertanya ke Sasha (Gavin).

"Apa maksud lo? Kok lo gagap gitu jadi orang!" tanya Gavin (Sasha).

"Bung! Gue tuh nggak terbiasa jadi cewek. Gue kecekek sumpah!" jawab Sasha (Gavin).

"Mana ada yang pura-pura jadi cewek. Maksud gue, dia tuh sahabat gue dan hubungan kami berdua lagi nggak baik-baik aja sekarang. Lo jangan bikin keadaan jadi ruwet deh!" ucap Gavin (Sasha) yang hampir meneteskan airmata.

"Oke bung! Lo jangan cengeng karena buat gue nggak ada yang lebih buruk dari bokap gue atau orang lain yang melihat gue cengeng seperti itu." peringat Sasha (Gavin).

"Maaf kalo gue tuh agak sedikit kebawa emosi, ya?" ucap Gavin (Sasha).

"Sttt... Ayo lewat sini!" ajak Sasha (Gavin) untuk jalan melalui jalan lain.

Saat mereka berdua berjalan melewati melewati ruangan kelas tetangga tiba-tiba Gavin dipanggil oleh Andrew.

"Gavin! Coba tebak gue mau ke mana? Menuju tempat janjian khusus dengan Coach. Alias.... Bokap lo."

Sasha (Gavin) menatap Andrew dengan tajam dan Gavin (Sasha) hanya melongo saja.

"Apa masalah lo, bung? Lo bisa nggak jangan ganggu gue lagi. Hmmmmm... Maksud gue jangan ganggu dia lagi! Berhenti menyebarkan penderitaan lo, Bung!" ucap Sasha (Gavin) dengan nada agak sedikit nyerocos.

The Swap Where stories live. Discover now