Jum'at sore di gelanggang olahraga.
Gavin (Sasha) sedang berada di ruang ganti bersama anak-anak dari ekstrakurikuler hoki lapangan untuk melakukan persiapan salah satunya menggunakan jersey dan mengambil tongkat.
Gavin (Sasha) di hampiri oleh seorang pria berwajah Arab. Yap itu Rasyid. Rasyid pun memuji penampilan baru Gavin (Sasha).
"Wow.... Abang-abang lo akhirnya memangkasnya, ya?" ucap Rasyid sambil mengelus rambut buzz-cut alias cepak abri milik Gavin (Sasha).
"Ayo pakai seragam lo itu. Babeh lo sudah menunggu di lapangan." lanjut Rasyid menyuruh Gavin (Sasha) untuk melengkapi seragamnya.
Gavin (Sasha) pun hanya melongo kebingungan ia pun bergumam sejenak.
"Bokap gue? Oh... Iya...."
Tiba-tiba ada seseorang pria dengan kaus polo berwarna merah putih masuk ke ruang ganti. Yap itu Coach Widjaja.
Coach Widjaja pun memotivasi anak-anak didiknya.
"Saatnya beraksi semuanya!"
Coach Widjaja pun menatap ke arah Gavin (Sasha) dengan serius.
"Lebih baik kamu menerjang atau kamu diterjang. Jendral Besar Sudirman."
Gavin (Sasha) pun agak sedikit kebingungan melihat Coach Widjaja yang memerintah secara keras seperti diktator. Ia pun bergumam.
"Itu bokapnya Gavin? Kasihan Gavin. Kasihan banget gue yak."
Gavin (Sasha) pun duduk di samping seseorang dengan rambut mangkok. Yap itu Otong. Otong mengambil sesuatu dari mulutnya dan memperlihatkannya ke Gavin (Sasha).
"Sorry Nyet. Gue rasa gue salah ambil pelindung gigi lo."
Otong pun memperlihatkan ke Gavin (Sasha) dan berucap.
"Apa gue punya kuman atau gimana gitu?"
Otong pun memberikan pelindung gigi berwarna biru itu ke Gavin (Sasha). Awalnya Gavin (Sasha) sempat jijik karena pelindung giginya bekas air liur Otong. Namun akhirnya Gavin (Sasha) mau dengan terpaksa mengambil itu dan berusaha memakainya.
Saat mau memakai pelindung gigi Gavin (Sasha) sempat hampir muntah namun ia tahan. Ia pun menutup matanya dan bergumam.
"Ini bukan mulut gue! Bukan mulut gue! bukan mulut gue pokoknya mah!"
Gavin (Sasha) pun memakai pelindung giginya untuk bersiap latihan hoki.
*****
Di tempat lain lebih tepatnya di depan pintu masuk klinik. Ada Mobil Wuling Air EV merah sedang mengambil karcis parkir. Lalu berjalan menuju arah parkiran yang tertunjuk di karcis.
Sasha (Gavin) pun kaget melihat Ny. Dinata menghentikan mobilnya.
"Kok kita berhenti sih? Tapi ada buku yang perlu gue baca." tanya Sasha (Gavin) bingung.
"Kan udah bunda beritahu kamu semalam sayang. Dokter Fred. Untuk medical check-up." jawab Ny. Dinata.
"Apa harus sekarang Bun?" tanya Sasha (Gavin) kembali.
Ny. Dinata hanya mengangguk saja mengiyakan. Dan mereka berdua pun melepaskan seatbeltnya lalu keluar dari mobil untuk masuk klinik.
*****
Kembali ke lapangan hoki para calon pemain tim inti begitu juga Gavin (Sasha) sedang di berikan instruksi sekaligus ditatar oleh Coach Widjaja.
"Oke. Latihan hari ini. Dan besok boleh santai-santai. Lalu seleksi akhir melawan tim inti di hari minggu siang."
YOU ARE READING
The Swap
Teen FictionSiswa kelas dua SMA Gavin Wijaya dan Sasha Dinata sedang melalui masa-masa sulit. Ibu Gavin baru saja meninggal, meninggalkan dia bersama kakak laki-lakinya yang kasar dan ayah dingin yang tampaknya tidak berperasaan, yang memberi tekanan pada para...
