Episode 9

32 3 3
                                    

Di rumah keluarga Widjaja pukul setengah sembilan pagi. Gavin (Sasha) sedang berada di ruangan tengah yang juga berfungsi sebagai gym pribadi. Ia meminta izin ke kedua kakaknya untuk pergi menemui seseorang.

"Hai, kalian. Gue mau skip jadwal latihan fisik hari ini. Ada janji dengan seseorang untuk makan brownies." ucap Gavin meminta izin.

"Lo bercanda sama kami kan?" tanya Jeffrey sambil mengangkat dumbell limapuluh kilo.

"Vin, Yang bener aja lo! Seleksi akhir lo itu mulai besok siang!" ucap Joey kesal sambil mematikan treadmill.

"Percayalah, kokoh-kokoh gue sekalian. Makan Brownies akan jauh membantu daripada ngegym." jawab Gavin (Sasha) yang membuat Joey dan Jeffrey bingung.

Gavin (Sasha) berjalan meninggalkan mereka.

"Bro!" panggil Joey mencegah Gavin (Sasha) untuk pergi.

Gavin (Sasha) berhenti lalu ia melihat ada sebuah lemari besar berwarna putih. Gavin (Sasha) membuka lemari tersebut.

"Bro! Apa yang lo lakuin?" tanya Joey.

"Itu lemari Nyokap!" sambung Jeffrey menjelaskan.

"Gue dah tau itu. Tadinya gue bukan mau keluar lewat pintu ini." jawab Gavin (Sasha).

Gavin (Sasha) pun melirik ke arah kiri. Ia pun bergumam.

"Pintunya ada di sebelah sana."

Gavin (Sasha) berusaha menjelaskan ke Joey dan Jeffrey.

"Gue cuma mastiin nggak ada barang yang hilang secuil pun."

Gavin (Sasha) mengambil photo seorang perempuan berhijab lalu Joey dan Jeffrey menghampirinya.

"Sudah hampir setahun ya nyokap pergi ke surga." ucap Joey sambil memegang bahu Gavin (Sasha).

Gavin (Sasha) menaruh photo itu ke asalnya lalu ia mengambil dua gantungan. Di gantungan itu terdapat dua jersey Hoki. Gavin (Sasha) melihat ke belakang baju itu.

"Maminya Joey, Maminya Jeffrey." gumam Gavin (Sasha) melihat baju itu.

Jeffrey pun menceritakan sesuatu ke Gavin (Sasha).

"Setelah lo masuk tim inti, seharusnya dia membuat baju ini buat lo juga."

Jeffrey dan Joey mulai berkaca-kaca matanya akibat keingat almarhumah sang bunda. Gavin (Sasha) hanya terdiam dan menaruh baju itu kembali ke tempatnya.

*****

Di sisi lain lebih tepatnya di sebuah klinik kecantikan. Ny. Dinata bersama dengan Sasha (Gavin) sedang berada di resepsionis.

Ny. Dinata takjub melihat sebuah brosur promo.

"Ratu seharian atau perawatan mewah khusus wanita?" tanya Ny. Dinata ke Sasha (Gavin).

"Bunda aja yang pilih. Keduanya terdengar sama-sama membosankan." jawab Sasha (Gavin).

"Apa?" tanya Ny. Dinata kaget.

"Maksud gue sangat asyik." jawab Sasha (Gavin) meralat.

Ny. Dinata merasa kegirangan Sasha (Gavin) kembali fokus melihat ke arah depan. Sasha (Gavin) melihat ada ruko layanan provider.

"Bunda, Gue boleh nggak minta waktu ke seberang jalan bentar." ucap Sasha (Gavin) meninta izin.

"Nanti ya Sasha sayang habis ini. Ratu seharian sebenarnya cuma setengah hari doang kok." jawab Ny. Dinata

Ny. Dinata pun menatap ke arah Resepsionis.

"Kami pilih yang ratu seharian ya mbak."

Sedangkan Sasha (Gavin) kembali fokus menatap ke arah ruko layanan provider plat merah yang berseberangan dengan tempat spa.

The Swap Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang