Para cowok yang dipimpin oleh Gavin (Sasha) dan para cewek yang dipimpin oleh Sasha (Gavin) berkumpul di taman kota.
Gavin (Sasha) melihat Sasha (Gavin) menggunakan kebaya putih, bawahan kain batik megamendung dan bunga kamboja yang terselip di telinga.
"Wow... Gue terlihat cantik." gumam Gavin (Sasha) saat melihat Sasha (Gavin).
Di sisi Sasha (Gavin) ia pun kaget melihat Gavin (Sasha).
"Oh ya, rambut gue. Maksud gue... terlihat cantik tertiup angin." ucap Sasha (Gavin) sambil mengibaskan rambut bagian kanan.
Sasha (Gavin) dan Gavin (Sasha) pun saling berhadapan satu sama lainnya.
"Ada apa ini?" tanya Gavin (Sasha).
"Cium gue kagak!" ucap Sasha (Gavin) to the point.
"Apaan nih?" tanya Gavin (Sasha) menghindar.
"Stttt.... Oh Gavin, lo godain gue! Dasar buaya buntung!" teriak Sasha (Gavin) sambil melirik ke arah para cewek.
Sasha (Gavin) mulai menatap Gavin (Sasha) dengan serius.
"Ekhmm... maksudnya... tentu gue mau ke ayunan agar kita bisa berduaan."
Sasha (Gavin) membawa Gavin (Sasha) menjauhi yang lainnya. Para cewek dan para cowok berkumpul menjadi satu untuk melihat Gavin dan Sasha berduaan di ayunan taman kota.
"Ya, ampun. Mau apa mereka?"
"Apa yang terjadi dengan mereka berdua?"
Gavin (Sasha) dan Sasha (Gavin) pun berdiri di depan ayunan. Sasha (Gavin) mulai angkat bicara.
"Jangan marah, tapi gue buat semua orang berfikir lo naksir gue. Bukan, gue yang naksir lo?"
"Kenapa?" tanya Gavin (Sasha).
"Karena lo menyuruh gue membuat lo keren dan populer." jelas Sasha (Gavin).
"Ya cuma mendapatkan kembali Syifa. Lo nggak paham ya? Ini pelanggaran berat kode etik cewek. " ujar Gavin (Sasha).
"Kode etik cewek seperti punya cowok? Tapi para cowok saling dukung satu sama lain! Cewek ini tuh menusuk lo dari belakang." ucap Sasha (Gavin) serius.
"Lo itu seperti cowok!" Gavin (Sasha) mulai kesal ke Sasha (Gavin).
"Eh monyong! Dengerin baik-baik, jika kita kagak cipokan semua orang ngira lo ngibul." ucap Sasha (Gavin).
"Yang bener aja njir! Jika kita berdua cipokan, berarti gue pengkhianat." balas Gavin (Sasha).
Gavin (Sasha) menatap Sasha (Gavin) serius.
"Hellow.... Bagus ya! Lo punya satu tugas simpel yakni mengembalikan sahabat gue Syifa dan lo mengacaukannya!"
Sasha (Gavin) menanggapi ucapan Gavin (Sasha).
"Itu sia-sia! Besok hari terakhir seleksi hoki dan kita belum bertukar lagi. Hidup gue tamat sudah."
Gavin (Sasha) langsung memalingkan wajahnya karena saking kesalnya.
"Gue nggak sanggup melihat wajah gue saat ini."
Begitu pun dengan Sasha (Gavin) yang juga ikutan kesal ke Gavin (Sasha).
"Ya? Lihat diri gue sendiri aja udah enek sumpah!"
Sasha (Gavin) pun berusaha untuk pergi dari taman ia berjalan melewati gerombolan para cewek dan cowok. Gavin (Sasha) berjalan mengikutinya.
Saat Sasha (Gavin) mau pergi tiba-tiba Viviyona mencegahnya.
"Tunggu Sha, Lo mau pergi?"
Bukan Sasha (Gavin) yang menjawab melainkan Nora.
YOU ARE READING
The Swap
Teen FictionSiswa kelas dua SMA Gavin Wijaya dan Sasha Dinata sedang melalui masa-masa sulit. Ibu Gavin baru saja meninggal, meninggalkan dia bersama kakak laki-lakinya yang kasar dan ayah dingin yang tampaknya tidak berperasaan, yang memberi tekanan pada para...
