Episode 10

27 2 5
                                    

Siang harinya, Gavin (Sasha) mengantarkan Andrew menuju sekolah. Mereka berdua berjalan menuju ke arah ruangan klub sains dan teknologi.

"Oke. Akan gue lihat klub sains dan teknologi ini tapi jika gue nggak suka, maka gue akan hancurin lo, Gavin. Hancur berkeping-keping seperti video."

Mereka berdua pun mengintip ke pintu laboratorium. Di dalam laboratorium ada anak-anak klub sains dan teknologi berkumpul dan melakukan eksperimen.

"Lo mengerti Gavin? Karena video lo gue bawa." tanya Andrew sambil membuka pintu kiri laboratorium yang mirip seperti pintu supermarket.

"Ya, gue ngerti kok. Cukup adil kan." jawab Gavin (Sasha) lalu ia dan Andrew masuk ke dalam laboratorium.

Di laboratorium Andrew menuju ruangan fisika sedangkan Gavin (Sasha) di ruangan teknologi. Gavin (Sasha) melirik ke arah sebuah meja kubikel. Di dalam meja kubikel itu ada Viviyona yang sedang menguji robot lengan buatannya.

Gavin (Sasha) menghampiri meja kubikel-nya Viviyona.

"Yona?! Gue sungguh lupa kalo lo itu bintangnya saintek. Dan itu keren banget."

Gadis rambut pendek itu menatap ke arah Gavin (Sasha).

"Lo kenal sama gue?" tanya Viviyona.

"Oh... Iya bener juga ya." jawab Gavin (Sasha).

"Lo Gavin Widjaja kan?" tanya Viviyona basa basi.

"Iya, gue Gavin Widjaja. Cowok tulen dari lahir!" jawab Gavin (Sasha) yang membuat Viviyona tersenyum.

*****

Sedangkan di sisi lain lebih tepatnya di spa. Sasha (Gavin) merasa gabut setelah melakukan masker wajah ia melihat Ny. Dinata yang tertidur sangat pulas.

Sasha (Gavin) pun mengambil ponselnya ia akan memperpanjang layanan ponselnya di ruko layanan provider.

Sasha (Gavin) beranjak dari duduknya lalu menghampiri Ny. Dinata. Ia pun mengambil potongan timun yang ada di nakas lalu menaruhnya ke mata Ny. Dinata.

Setelah menaruh timun Sasha (Gavin) tidak lupa mencium kening Ny. Dinata. Lalu ia pergi menuju seberang.

Di tempat layanan provider plat merah Sasha sedang berkomunikasi dengan seorang customer service untuk memperpanjang layanan ponselnya.

"Punten, mbak. Tapi saya lagi buru-buru banget nih. Bagaimana cara memperpanjang masa layanan? Saat ini juga."

Mbak-mbak customer service itu menghela nafasnya dan Sasha (Gavin) lalu bersin.

Hachimmm.....

Sasha (Gavin) mengambil sesuatu yang terjatuh.

"Tenang aja mbak. Ini cuma sisa bubuk masker kok. Lihat."

Mbak-mbak customer service itu menatap aneh Sasha (Gavin) yang kembali menaruh sisa bubuk masker yang pecah.

"Maaf banget dek, saya ndak bisa memperpanjang masa layanan. Bukan ibunya adek yang memutuskannya tapi ayahnya adek. Coba lihat sendiri."

Sasha (Gavin) melirik ke arah komputer lalu ia beranjak dari duduknya.

*****

Kembali ke Gavin (Sasha) ia sedang berada di depan pintu laboratorium. Ia sedang melakukan telepon ke Sasha (Gavin) yang ada di spa.

"Jadi mereka nggak bisa memperpanjang layanan dalam sehari nih Vin. Kenapa pula nyokap gue harus memutuskannya?"

"Bukan dia Sha. Pokoknya rumit banget deh. Akan gue jelasin nanti. Dan lo harus menyuruh gue berbuat hal lain agar hidup lo lebih baik. Selain cukur bulu kaki sampai ke akarnya. Nggak bisa gue percaya dalam akal sehat rupanya jadi lo tuh nggak mudah."

The Swap Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang