Risky &dea

Risky &dea (12)

"Kenapa kau selalu menyudutkan ku padahal aku juga korban"

-dea putri candrawati-

💕💕💕💕

Happy Reading

"Anda salah paham" ucap dea dari balik punggung Risky, gadis itu kemudian turun dari ranjang dan berdiri tidak jauh dari Risky

Opa bayu menatap dea, sedangkan yang di tatap melihat penampilan nya, dea sudah menutupi kepala nya dengan blazer yang ia pakai

"Salah paham yang bagaimana jika kalian berdua ada di dalam kamar, lihatlah penampilan kalian siapa pun pasti akan berfikir yang sama" ujar opa bayu

"Opa dengar dulu penjelasan  iki" ucap cowok itu

"Apa yang dia katakan benar, anda harus mendengar penjelasan kami berdua" sambung dea

"Tidak ada maling yang mau ngaku" ucap opa bayu

"Apa maksud dari ucapan opa? " tanya risky yang tidak mengerti, dea pun sama

"Nikahi dia" ujar opa,risky terkejut dengan apa yang barusan opanya katakan

Sedangkan dea gadis itu membeku, lututnya kaku kakinya seolah tak bisa di gerakan ,tubuhnya dea luruh ke lantai, pandangan nya kosong

"Apa opa sudah gila! " ucap risky

"Opa waras untuk mengatakan itu" balas opa bayu

"Aku tidak mungkin menikahinya" ucap risky

"Kenapa tidak, kalian berdua sudah terpergok apa lagi yang ingin < tolak" ucap opa bayu

"Kami tidak mungkin menikah" ucap dea, tatapan gadis itu kini menatap opa bayu yang sedang berdiri

"Kalian berdua tidak bisa menolak lagi, buktinya sudah ada" ucap opa bayu

"Bukti mana yang opa katakan" balas risky ia sangat frustasi kenapa Opa malah mengatakan hal konyol seperti ini

"Dengar risky, apa kamu kira perbuatan kamu ini di betulkan, kamu sudah menghancurkan kehormatan seorang gadis" ucap opa bayu

"Kehormatan apa yang aku hancurkan sedangkan kami berdua tidak melakukan apa-apa" balas risky

"Keputusan opa sudah final, kamu akan menikah dengannya malam ini juga" ucap opa bayu

"Menikah dengannya tidak mungkin" balas Risky tetap pada keputusannya

"Di sini opa yang membuat keputusan bukan kamu" ucap opanya menatap risky tajam

Sedangkan dea gadis itu menunduk sembari meneteskan air mata ia juga tidak bicara apapun hanya risky dan opanya yang berdebat

"Aku yang memutuskan kehidupan ku bukan opa" ujar risky