CHAPTER 03 ~ SURVEI

279 83 42
                                    

Pagi harinya. Namra yang baru saja bangun dari tempat tidur nya mendapati chat dari salah satu teman yang mengobrol dengan orang tua nya semalam. Ya, siapa lagi kalau bukan Latif.

~ Namra berbicara didalam hatinya ~

(Ma syaa Allah, Tumben banget nih Latif ngechat, pagi-pagi lagi nggak kaya biasanya. Dia ngajak berangkat survei hari ini padahal kan gue masih bingung buat nentuin pilihan, apa gue ikut aja ya? Coba deh gue tanya sama Umi dulu)

Namra langsung beranjak dari tempat tidurnya itu dan langsung mencari keberadaan Umi yang saat itu sedang memasak di dapur untuk sarapan pagi hari ini.

"Umiii..." Sahut Namra dari kejauhan.

"Hari ini Latif ngajak Namra untuk survei ngelihat pondok pesantren nya. Menurut Umi Namra ikut berangkat atau enggak ya hari ini?"

"Kalau itu sih tergantung dengan kamu, Kalau kamu yakin kamu berangkat aja hari ini dengan dia"

" Ya udah deh kalau begitu Namra bilang Latif dulu ya Umi nanti minta dijemput kira-kira jam berapa ya Umi?"

"Jam 09.00 WIB boleh, Tapi kamu jangan lupa untuk sarapan terlebih dahulu yaa sayang!"

"Ha-ha, Siap Umi."

Selang beberapa saat Namra langsung menelpon Latif menghubunginya untuk menjemputnya pada jam tersebut.

Nampaknya, Namra semakin yakin dengan memperdalam bahasa di pondok pesantren tersebut. Apalagi setelah nanti ia melihat langsung.

"Bismillah. Ya Allah, Semoga ini adalah jalan yang terbaik yang kau tunjukkan kepada hamba ya Allah."

Waktu hampir menunjukkan jam 09.00 WIB. Tak lupa ia bergegas untuk mandi dan juga sarapan terlebih dahulu di rumahnya. Karena, ia butuh energi dan asupan yang kuat supaya ia bisa memilih pilihannya.

Sementara itu Latif yang rumahnya memang tidak jauh dari Namra berangkat menuju rumahnya dengan mengendarai sepeda motor miliknya dengan kecepatan standar.

"Btw, Latif baik juga ya sama gue padahal gue nggak minta hari ini tapi.. Hmm.. Dengan semangatnya dia berangkat buat nganterin gue hari ini Masya Allah terima kasih ya Allah engkau telah mengirimkan lelaki yang sangat baik di dalam hidup hamba seperti Latif.

Ponsel Namra berbunyi tanda ada yang menelpon sedari tadi.

Ternyata itu adalah Latif yang memang sudah menunggu di depan pintu gerbang dan siap menghantarkan Namra.

Dari lantai 2 Namra berteriak dan berkata kepada Latif.

"Lo masuk dulu aja. Gue turun sekarang yaa!" Kata Namra sambil bersiap-siap untuk turun kebawah.

"Yaudah, Gue masuk nih yaa.." Kata Latif sambil menoleh kearah Namra.

"Assalamu'alaikum..." Katanya sambil mengetok pintu dengan lembutnya.

"Wa'alaikumussalam..." Kata orang rumah.

Dari dalam Namra berpamitan kepada sang Umi sambil meminta izin untuk berangkat bersama Latif.

"Namra langsung berangkat aja yaa Umi, biar ngk kesiangan juga" kata Namra sambil mengambil tangan Uminya sambil menciumnya.

Dari depan sudah terlihat Latif yang sudah siap menemani Namra sambil tersenyum ramah kepada Uminya.

Takdir Cinta di Al Azhar Kairo (On Going)Where stories live. Discover now