CHAPTER 20 ~ MENDOAKANMU (SPESIAL CHAPTER)

118 8 20
                                    

Keesokan harinya di pagi hari yang cerah terlihat Namra sedang duduk di pelataran Universitas Al Azhar dengan memegang kitab yang saat itu sedang dipelajarinya. Sedang, Nafish berjalan menuju ke arah Namra.

"Assalamu'alaikum anti"

"Wa'alaikumussalam Gus Nafish"

"Kok Gus Nafish?!" Kata Nafish sambil tidak percaya karena Namra memanggilnya Gus.

"Terus maunya apa?"

"Nafish aja..."

"Yaudah ada perlu apa?"

"Bismillah, ana ada niat baik mau ngajakin anti Ta'aruf"

Namra membelalak matanya, seakan-akan tidak percaya apa yang telah dikatakan laki laki dihadapannya itu. "Haa? Serius?"

"Insya Allah ana serius dengan apa yang ana ucapkan" Kata Nafish dengan rasa percaya dirinya itu.

"Tapi, kan kamu tau kalau saya udah punya calon suami dan saya juga udah diikat"

"Diikat tetapi tidak langsung dihadapan Allah itu sesuatu hal yang salah anti"

"Terus, Apa yang membuat kamu bisa tertarik dengan saya sedangkan kamu baru mengenal saya baru-baru ini kamu belum terlalu dalam tau mengenai latar belakang saya"

"Ana memang belum tau latar belakang anti tapi ana yakin bahwasanya anti itu perempuan yang sholehah yang dikirim Allah untuk menemani sisa hidup saya nantinya..."

"Ya Allah, Nafish... Saya nggak bisa jawab sekarang izinin saya untuk mikir beberapa hari ke depan, Setelah itu saya akan kembali lagi di hadapan kamu Nafish"

"Tafadholly anti, ana tunggu kabar baiknya"

"Iyaa, saya mau pamit dulu assalamu'alaikum" Pamit Namra meninggalkan Nafish seorang diri di pelataran.

"Wa'alaikumussalam Warahmatullah Wabarakatuh..."

Dari kejauhan sudah terlihat Zidan yang ingin menghampiri Nafish.

"Eh Gus Nafish, Abis ngapain Gus?"

"Ana abis ngajakin Namra Ta'aruf nih Dannn...."

"Ga salah denger nih Gus? Kita kan masih MABA, Ente yang bener-bener aja Gus kan kemarin ente sendiri yang ceramahin ana masa ente lupa" Kekeh Zidan sambil mengingat perkataan Nafish kemarin.

"Emang salah? Kan gak ada salahnya kecuali kalau misalkan ana ngajakin Namra pacaran itu baru salah bukannya nambah pahala nambah dosa iya. Karena, Syetan mulai masuk diantara kita berdua ini kan ana ngajaknya Ta'aruf bermaksud baik"

"Berarti ana kalah cepet yaa ama ente Gus"

"He-He-He" Nafish tertawa geli melihat tingkah sahabatnya itu. "Bisa nggak jangan manggil Gus disini? Namra sampe tau tuh kalo ana itu anak Kyai" Lanjutnya.

"Emang kenapa? Bagus dong ente harus bangga kalau ente anak Kyai kemarin-kemarin ana sempat riset tentang ente fish ternyata ente di Bandung terkenal juga ya anaknya Kyai Shobron Pendiri Pesantren terkenal di Bandung Widihhh parah sih kalau misalkan nggak ada yang kenal sama ente disini"

"Ya Allah, nggak usah dilebih lebihin Dann, Kita semua sebagai manusia biasa sama kok derajatnya di mata Allah yang membedakan cuman amal ibadah kita aja"

"Jadi gimana?!"

"Gimana apanya Dann?!"

"Ente kan suka nih sama Namra. Nah, Ana juga udah lama nyimpen perasaan Namra berarti ente jadi saingan ana dong di sini Gus?!"

"Ga ada yang namanya bersaing dalam soal perasaan, ente boleh suka sama siapa aja tapi ente sama Nila aja cocoknya Dann..."

"Serius Gus?!"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 02, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Takdir Cinta di Al Azhar Kairo (On Going)Where stories live. Discover now