CHAPTER 09 ~ BERTEMU

170 39 47
                                    

Baterainya Namra hampir terisi 5%
Dengan sesegera mungkin Namra mulai kembali mengecek hp-nya dan melihat siapa yang barusan meneleponnya berkali-kali.

Betul saja dugaan Namra ternyata sedari tadi yang menelponnya itu adalah Latif.

Latif sempat mengirimi pesan kepada Namra.

Namra tersenyum dan salting brutal membaca notifikasi pesan dari Latif

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namra tersenyum dan salting brutal membaca notifikasi pesan dari Latif. Ia, merasa ingin segera bertemu dengan Latif karena ia sudah menahan rindu selama setahun.

”Cih, kamu kenapa sih Ra senyum senyum sendiri aneh deh, Oh jangan jangan dapet notif dari Latif yaa?” Gurau Nila karena mencurigai sahabat nya senyum senyum sendiri.

Namra makin salting tidak karuan. ”Hah, Enggak kok. Yaudah yuk lanjut belanja lagi”

”Mau ketemuan sama Latif yaa, Ciee...Ciee”

”Enggak kok Nil, Engga kamu mah. Aku jadi malu nih. Iya Nil aku mau ketemuan sama Latif”

Nila langsung menggandeng tangan Namra menuju Gramedia untuk mencari buku yang ia cari ”Nah kan, Ayok kita cari buku dulu di Gramed!”

”Setelah itu boleh kali”

Nila seperti tertawa kecil melihat kelakuan sahabatnya. ”Aku tau kamu salting, Ra. Yaudah nanti suruh Latif ke Mall Cikupa aja setelah kita makan”

”Ajak Latif makan bareng kali yak?”

”Yaudah boleh, terserah kamu deh. Yang penting sekarang kita ke Gramed dulu habis itu kita cari barang barang yang nantinya bakalan kita bawa buat kuliah”

”Siap Bu Bos!”

”Ha-Ha-Ha, Yaudah Yok!”

Setelah pencarian panjang dan cukup melelahkan akhirnya Namra dan juga Nila mendapatkan barang barang yang mereka mau dan akan mereka bawa untuk kuliah nanti.

Namra dan juga Nila membeli lumayan banyak barang seperti tas, buku, pulpen, peralatan kuliah dan sebagainya.

Nila membisikkan sesuatu kepada Namra. ”Ra, aku laper nih, kamu laper nggak? makan di Lawson yuk. Telpon Latif suruh berangkat sekarang”

”Yaudah, Boleh udah lumayan agak sore juga. Yaudah aku coba telfon Latif yah Nil”

”Bismillah, Semoga dia angkat dan mau kesini ya”

”Ya pastinya dia mau kesini lah, Dia kan calon suami aku”

”Ya Allah, sahabat aku yang cantik ini udah nggak sabar bener romannya jadi istri orang”

”Ha-Ha-Ha, Kamu ini tau tauan aja!”

Setelah menelfon dan mengabari Latif. Akhirnya, Latif pun mau menghampiri Namra untuk bertemu dengannya.

Takdir Cinta di Al Azhar Kairo (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang