CHAPTER 14 ~ KULIAH

83 15 23
                                    

"Ra?"

"Iyaa Nil" Kata Namra sambil menoleh ke arah sahabatnya itu.

"Kamu bercadar? Kamu serius sama pilihan kamu ini?" Tanya Nila untuk meyakinkan Namra.

"Insya Allah aku mau mencobanya Nil, Doain aku Istiqomah yah"

"Ya Allah, Semoga kamu Istqomah terus untuk pake cadar yah Ra. Aku doain selalu yang terbaik untuk kamu."

"Makasih ya, Yuk kita berangkat sekarang udah nggak sabar nggak sih jadi maba hari ini Alhamdulillah banget ya"

"Betul betul. Ma syaa Allah, Kamu semangat banget kayaknya. Ayok kita berangkat aja sekarang"

Setelah menyiapkan tas dan barang-barang untuk kuliah hari ini Namra dan juga Nila akhirnya berangkat menuju kelas mereka yang memang tidak jauh dari asrama.

Di tengah perjalanan Namra tidak fokus untuk memperhatikan jalan melainkan, Namra terlalu fokus memainkan handphonenya sepanjang jalan. Sementara itu Nila pergi duluan dan tidak menyadari bahwa Namra tertinggal di belakangnya.

"Brukkkk!"

Dengan tidak sengaja ada seorang pria menabrak Namra sehingga membuat handphone Namra terjatuh dari genggamannya.

Pria itu mengambil handphone yang terjatuh akibat ulahnya. Sementara itu, Pria itu langsung menundukkan pandangannya dan segera meminta maaf kepada Namra.

"آسف لم أقصد ذلك" (Maaf ana tidak bermaksud) Ucap pria itu sambil memberikan handphone kepada Namra

"Syukran Katsiran" Ucap Namra kepada pria itu.

"أنا نفيس الغزالي من باندونج، من كلية الطب"
(Ana Nafish Al Ghazani dari Bandung asal Fakultas Kedokteran) Ucapnya sambil tetap menjaga pandangannya.

"Afwan, saya juga dari Indonesia pakai bahasa Indonesia aja boleh?" Kata Namra yang sudah mengira bahwa pria itu adalah orang Indonesia.

"Pake bahasa Indonesia? Tafadholly ukhti. Ana izin ke kelas dulu. Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam Warahmatullah Wabaratuh"

Namra langsung bergegas menuju ke kelasnya khawatir bila bell masuk akan berbunyi dan ia akan terlambat mengikuti kelas pertamanya.

Di ujung jalan sudah terlihat Nila yang menunggu kehadiran Namra untuk segera masuk bersama-sama ke kelas mereka karena kebetulan mereka mendapatkan kesempatan untuk satu kelas bersama.

Di dalam kelas tersebut Namra mendapati pria yang telah menabraknya tadi sebelum masuk kelas dan ia teringat bahwasanya pria itu adalah Nafish asal Bandung.

"Raa, Kamu ke mana dulu? Perasaan tadi kita berangkatnya bareng kok aku yang nyampe duluan di sini?" Tanya Nila karena dari tadi ia tidak melihat batang hidung Namra dan sekarang Namra sudah ada di sampingnya.

"Iya, Afwan yaa Nil. Tadi ada pria yang nabrak aku sebelum aku ke sini itu dia sekelas kok sama kita katanya sih dari Bandung ya dia jadi tadi aku pakai bahasa Indonesia aja maklumlah belum lancar Bahasa Arab" Kata Namra sambil cengengesan karena menyadari Bahasa Arabnya belum lancar.

"Bohong banget Bahasa Arabnya belum lancar orang kamu lebih jago daripada aku Raa, Kamu bisa aja!"

Selang beberapa saat ada seorang dosen yang masuk ke dalam kelas mereka dan dosen itu menyuruh para mahasiswanya memperkenalkan diri mereka masing-masing.

Setelah mereka memperkenalkan diri mereka masing-masing akhirnya kelas pertama mereka dimulai.

Namra dan juga Nila sangat-sangat antusias menjadi maba di Universitas Al Azhar Kairo Mesir karena itulah kampus yang di damba dambakan pelajar bahkan semua orang di dunia ini.

Takdir Cinta di Al Azhar Kairo (On Going)Where stories live. Discover now