CHAPTER 18 ~ SANDAL LAGI

65 9 20
                                    

Sementara itu Namra dan juga Nila sedang makan di kantin yang memang tidak jauh dari meja makan Nafish dan juga Zidan.

Nila penasaran mengapa sampai sekarang ini ia masih memakai sendal milik Nafish dan belum dibalikin sampai detik ini juga.

"Ra? Kamu kenapa masih pakai sendalnya Nafish? Emang belum dibalikin tadi pagi?" Tanya Nila kepada Namra.

"Ya Allah, Oh iya yaa? Aku baru sadar aku belum ngembaliin sendal ini, Yaudah berarti nanti pulang kuliah kamu anterin aku buat beli sendal baru yah Nil? Biar besok pagi aku langsung balikin sendal ini ke Nafish, Nggak enak juga kalau lama-lama kan?"

"Iya, Yaudah kalau begitu nanti sebelum ke asrama kita beli sendal dulu ya buat kamu"

"Syukron, Jazakallah yaa Nil"

"Iyah Raa..."

Sepulang dari kuliah Nila langsung mengantarkan sahabatnya itu untuk membeli sendal baru berharap menemukan yang cocok agar besok sendal Nafish bisa dikembalikan lagi kepada pemiliknya pagi hari.

Sesampainya di Al Azhar Mart, Namra langsung memilih sendal yang sekiranya cocok ia pakai dan nyaman untuk kuliah dan setelah ia mendapatkan apa yang ia mau ia langsung pulang lagi bersama dengan Nila ke asrama.

Keesokan paginya Namra langsung memberikan sendal milik Nafish kepada Nafish sebelum bel masuk berbunyi dan pada saat itu Nafish melihat Namra dari kejauhan. Namra langsung menghampiri Nafish yang saat itu sudah melihatnya.

"Assalamu'alaikum Nafish, Ini saya mau ngembaliin sendal kamu. Afwan, ya kalau baru ingat sekarang saya jadi nggak enak nih"

"Wa'alaikumussalam Warahmatullah Wabarakatuh. Ya Allah, itu buat anti aja nggak usah dikembaliin yaa. Ana juga udah beli yang baru kok"

"Tapi, saya udah beli yang baru juga nggak apa-apa ini saya kembalikan aja. Semoga Allah yang membalas semua kebaikan kamu ya. Kalau begitu saya izin pamit dulu, Assalamu'alaikum"

"Tunggu anti...." Kata Nafish sambil menjaga Namra supaya tidak pergi terlebih dahulu.

"Iyaa???"

"Anti lulusan Pesantren mana?"

"Saya nggak mukim Nafish, Saya lulusan SMA Negeri di Jakarta lalu saya lanjut mondok selama kurang lebih 1 tahun, saya dari Darul Darosah, Banten"

"Ma syaa Allah, Ternyata lulusan SMA Negeri di Jakarta tapi pas baru sampai sini udah mulai bercadar sungguh sangat cantik sekali ciptaanmu ini Yaa Rabb..." Batin Nafish.

"Fish, kenapa?" Kata Namra penasaran melihat Nafish bengong menatap dirinya yang cantik.

"E-hh, Enggak gak apa apa. Afwan yah"

"Yaudah fish, Kalo nggak ada yang mau ditanyain lagi saya izin pamit dulu yaa. Assalamu'alaikum" Pamit Namra sambil melenggang pergi meninggalkan Nafish sendirian.

"Wa'alaikumussalam Warahmatullah Wabarakatuh..."

Kelas siang akan segera dimulai, sebelumnya para mahasiswa dan mahasiswi FK Al Azhar ke Masjid kampus untuk melaksanakan sholat dzuhur berjamaah. Dan, setelah melaksanakan sholat dzuhur berjamaah para mahasiswa dan mahasiswi FK Al Azhar lanjut untuk mengikuti kelas siang mereka.

Sementara itu...

Sosok berkemeja hitam lengkap dengan sarung serta songkok berwarna senada yang dikenakannya tampak memutar tubuh agar bisa berhadapan langsung dengan perempuan yang sedari tadi mencari-cari sendalnya namun tidak juga dijumpainya.

Nafish tersenyum, menerbitkan lesung pipi yang berhasil menciptakan debaran di dada seorang Namra Virginia Nadhia, Debaran yang sebelumnya tidak pernah ia rasakan di Universitas Al Azhar Mesir.

Takdir Cinta di Al Azhar Kairo (On Going)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz