Hari Pertama Ngajar

26 6 0
                                    

StoryDita_part2

Setelah sedikit drama terjadi di rumah sewanya. Dita akhirnya bersiap untuk berangkat mengajar di TK Hortensia. Dia sudah bersiap untuk mengendarai motor matic nya, tak lupa Dita juga memakai helm. Sepanjang perjalanan, Dita amat enjoy menikmati perjalanannya itu. Dia melihat sekeliling kota dengan wajah tersenyum. Ketika Dita tengah asyik berkendara, tiba-tiba ponselnya berdering. Lantas Dita segera menepi untuk mengangkat telponnya.
"Halo..." (sapa Dita).
"Sayang, nanti Minggu katanya Boah juga mau ikut pulang ke rumah. Kamu jangan lupa buat ke rumah mbak mu dulu yo, pasti dia kerepotan bawa anak dua. Baru setelah itu kesininya bareng" (ujar mama Dita di telpon).
"Lah mah, kenapa gak bang Dio aja sama si Echan. Mereka kan satu arah. Kalau aku musti nyamperin dulu ke mbak Boah. Kan urutannya apartemen bang Dio sama si Echan kutu kupret, rumah mbak Boah, baru rumah sewa aku mah. Kok tiba-tiba aku yang harus nyamperin. Estafet lah mah" (ujar Dita kesal).
"Kamu tuh ya...kalau dibilangin suka gak nurut. Ya kasian lah mbak mu itu. Dio sama Echan mana ngerti jagain anak kecil. Kamu kan tantenya mereka, Yo baik dikit lah Dit" (nasihat mamahnya).
"Mamah...bang Dio sama Echan kan juga om nya. Echan juga pasti bisa cuman bantu gendongin satu anak mah. Lagian sekalian mereka lewat pas jemput nanti kan" (ucap Dita).
"Begitu kah? Oh iya juga ya sekalian lewat rumah mbak mu mobilnya " (ucap mamah Dita).
"Iya mah" (jawab Dita).
"Yo wis lah, nak tapi mamah titip beliin daging sapi disana ya...kan disana harga nya lumayan murah. Mamah mau bikin bakso buat nanti kalian makan kalau pulang ke rumah.
"Hm...berapa kilo?" (tanya Dita).
"2 kg cukup?" (tanya mamahnya).
"Cukup mah itu malah lebihan" (jawab Dita).
"Ya wis. Nanti jangan lupa yo! Mamah tutup dulu telponnya ada yang beli nih" (ucap mamahnya itu sambil menutup telpon).
"Um iya mah bye" (ucap Dita).
Saat Dita masih menepi di pinggir jalan, tiba-tiba sebuah mobil mewah lewat tepat di sampingnya dengan kecepatan tinggi. Seketika Dita merasa terkejut.
"Wushhh" (suara mobil lewat).

"Wushhh" (suara mobil lewat)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Woylah...kalau gak bisa nyetir kagak usah bawa mobil!" (omel Dita sambil melihat mobil itu berlalu pergi begitu saja).
"Haduh.... pagi-pagi udah ada aja yang bikin emosi. Padahal mood aku udah bagus tadi" (gerutu Dita).
Lalu Dita kembali menyalakan motornya, dan langsung tancap gas menuju sekolah yang ia tuju.
Sesampainya di sekolah, Dita memarkirkan motornya tepat disamping mobil. Dita yang melihat mobil itupun sedikit kagum saat bisa melihat langsung mobil yang menurutnya mewah.
"Wih...mobil siapa ini keren banget coy..." (ucap Dita sambil mengelilingi mobil tersebut.
"Katro dikit gak ngaruh, mumpung bisa liat mobil mewah kan kali aja bisa jadi milik aku bwahahaha" (canda Dita sambil berjalan di sekitar mobil itu).
Saat Dita melihat bagian belakang mobil itu, dia sedikit kebingungan.
"Bentar....kok ini mobil kayak gak asing ya?" (gumam Dita).
"Ah bodo lah....aku harus segera masuk kelas ini" (ucap Dita yang setengah berlari).
"Eh bentar tapi ini rambut aku berantakan banget tadi abis naik motor. Ngaca disini boleh kali ya...?" (ucap Dita yang berbalik untuk bercermin di kaca bagian samping depan mobil tersebut.
Ketika Dita tengah asyik bercermin di kaca mobil itu, tiba-tiba kacanya terbuka.

Ketika Dita tengah asyik bercermin di kaca mobil itu, tiba-tiba kacanya terbuka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Udah ngacanya?" (ucap seseorang yang ada di mobil tersebut).
("What!!! jadi selama ini di dalem mobil ada orang?" batin Dita merasa terkejut).
"Hehehe um ini...apa...saya lihat kok ada kotor dikit di kacanya" (ngeles Dita).
"Jangan ngarang mobil gue selalu bersih. Sebenarnya udah gue tahan tadi, tapi sumpah gue gak tahan lagi sama suara Lo yang berisik itu. Ditambah Lo ngaca di mobil gue. Norak tau gak!" (ucap pria itu).
"Oh. Kalau gitu saya minta maaf" (ucap Dita sedikit kesal).

 Kalau gitu saya minta maaf" (ucap Dita sedikit kesal)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Lain kali jadi orang jangan norak-norak banget. Kayak gak pernah liat mobil aja" (ucap pria itu sambil menutup kembali kaca mobilnya).
("Hm...belum ngerasain tonjokan aku aja nih orang. Sabar Dit...tahan...kamu guru TK ok jaga emosi" batin Dita kesal).
"Brrrrooooommm" (suara mobil itu berlalu pergi dengan kencangnya).
"Huh...dasar kalau bukan di sekolah udah aku ulek tuh orang dijadiin sam
Ayam geprek. Ganteng sih, tapi sombong nya luar biasa. Semoga dapetin jodoh yang dia benci. Hahahaha" (gerutu Dita kesal).
Dita lalu bergegas untuk bertemu murid-murid barunya itu. Sesampainya di kelas, anak-anak sudah berkumpul. Tetapi saat Dita datang, mereka bergegas duduk di bangkunya masing-masing.

 Tetapi saat Dita datang, mereka bergegas duduk di bangkunya masing-masing

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hai everyone, selamat pagi! Nama ibu. Dita Ayunda Prasetyo. Kalian panggil aja Bu Dita ya!" (ucap Dita ramah menyapa muridnya)
"Pagi juga...Bu Dita!" (ucap anak-anak serempak).
"Ok. Kita akan perkenalan dulu ya..." (ucap Dita).
"Ok!" (jawab anak-anak itu dengan kompak).
Setelah itu, satu persatu muridnya mulai memperkenalkan dirinya masing-masing.
"Halo, namaku Hyemi" (ucap gadis kecil itu sedikit malu).
"Wah...good job Hyemi! It's okay. Kamu berhasil memperkenalkan dirimu dengan baik. Kamu bisa duduk kembali!" (ucap Dita menyemangati muridnya itu).
"Ok anak-anak. Disini sudah ada yang sudah kenal satu sama lain? Kalau sudah, ceritakan pada ibu dong" (ujar Dita pada murid-muridnya).
"Aku Bu guru, aku sudah kenal teman-teman ku!" (ucap seorang anak perempuan semangat sambil mengacungkan tangannya).
"Wah benarkah? Kamu sudah kenal siapa di kelasmu?" (tanya Dita pada anak perempuan yang duduk di kursi depan).
"Aku sudah kenal Bora, Eunsook, Karry, Jisa, Youmi, dan Umji!" (jawabnya semangat).
"Wah...bagus sekali Eunbyeol!" (puji Dita).
Sekarang giliran Hyemi yang menceritakannya. Namun dia tidak berinisiatif untuk berbicara. Lantas Dita mencoba mendekatinya untuk bertanya.
"Hyemi...kamu sudah ada yang kau kenal di kelas?" (tanya Dita ramah).
Namun Hyemi tidak merespon pertanyaan Dita, dia hanya menundukkan kepalanya dan tidak menatap wajah Dita sedikitpun.
"Hyemi....???" (tanya Dita lembut).
Hyemi tetap tidak menjawab.
"Wuuuuhhh!" (seru anak-anak itu mengolok-olok Hyemi).
"Hei...diam! Anak-anak semuanya diam! Kalian tidak boleh berperilaku seperti itu kepada teman kalian ya! Itu tidak baik. Dan ibu tidak suka" (jelas Dita).
"Tapi Bu...dia nya juga diam aja tidak mau kenalan sama kita pas pertama ketemu juga. Bahkan sekarang saat disuruh berbicara oleh Bu guru dia tetap tidak menjawabnya kan? Sangat tidak sopan!" (ucap seorang murid laki-laki).
"Anak-anak tidak boleh seperti itu sekalipun kalian belum berteman dengannya. Siapa pun itu, kita wajib menghargainya bukan? Mungkin saja Hyemi gugup. Jadi kalian jangan langsung memojokkannya ok!" (nasihat Dita).
"Baiklah Bu guru...." (jawab anak-anak).
"Hyemi, tidak apa-apa kalau kau belum siap. Nanti jika sudah siap, kau bisa menceritakan siapa teman pertama yang sudah kau kenal tadi pagi. Ibu akan tetap menunggu jawaban mu kapanpun ok!" (lanjut Dita sambil tersenyum manis menatap gadis kecil itu).
Hyemi hanya menganggukan kepalanya tanda ia mengerti.
"Ok kalau begitu kita mulai pembelajaran nya ya..." (ucap Dita).
"Iya ....." (ucap anak-anak semangat).
Hari itu Dita amat senang, perkenalannya dengan murid-murid barunya berjalan dengan lancar. Seperti biasa Dita semangat mengajar di kelas. Dia sangat menyukai anak kecil.


Beautiful DreamsWhere stories live. Discover now