satu • dia datang

410 43 23
                                    

"Miki !! Sore ini jangan kemana-mana. Jemput cetta dibandara, nanti kamu kesana sama mom"

Itu udah ke 6 kalinya mom gue ngomong soal hal yang bikin gue pusing itu. Yup! Hari ini CALON JODOH PAKSAAN buat gue dateng. Mom bilang dia bakalan pindah di apartemen sampe hari pernikahan gue nanti.

"Iya mom, mike inget.." jawab gue malas.

"JANGAN LUPA MICHAEL!" teriak mom gue lagi.

"YASTAGAAA, IYA MOMMY MIKI YANG CANTIK! IYAAAA" teriak gue dari dalam kamar. Masih asik dengan stick PS gue.

ibu-ibu ribet banget kalo soal beginian. Astaga kaya anaknya mau aja dijodohin. Gak tau apa kalo anaknya udah punya pilihannya sendiri -_- masih aja dijodohin. Emang gue anak desa apa? Atau mom kelilit utang gitu sampe anaknya dijadiin bahan penganti penutup hutang -_- heran gue mah.

DRET DRET DRET

Iphone gue bergetar. Gue beralih menuju meja disamping kasur dan menarik iphone hitam gue. Terlihat nama ashton dengan hurup besar disana.

"MIK! DIMANA LO!" suara ashton memecahkan gendang telinga gue.

"HOLY! PELAN DIKIT KEK ASH!" gue balik teriak.

"Oh maaf..." kini dengan nada yang lebih pelan. "Lo dimana?"

"Dirumah. Dipingit gue. Kenapa?"

"Sensi amat mik. Sini kek kumpul?" ucap ashton.

"Gak bisa ash. Nanti gue jemput cetta"

"Catta siapa?" tanya ashton.

"Calon tunangan gue.." jawab gue males.

"Lha? Bukannya lucia? Wah mik lu parah lu selingkuh lu. Waah.." ashton memperkeruh.

"Bacot dah ashton. Enggalah, cinta mati gue sama lucia"

"Lah terus?"

"Ribet ash jelasinnya. Intinya gue dijodohin. Tapi gue tetep kok sama lucia," jelas gue.

"Tapi lu udah ngomong sama lucia? Anak baik-baik dimainin lu mik parah lu"

"Belom. Gue lagi bingung cara bilang ke lucianya, Ash udah deh jangan bikin gue pusing" omel gue.

"Yah marah. Gue cuma bilangin mik. Bego lu kalo ninggalin lucia. Atau lucia buat gue aja deh" ledek ashton.

"Sialan. Lucia milik gue permanen!"

"Haha bercanda mik. Yaudah kalo urusan lu selesai. Kumpul lagi sana kita.."

"Iya daddy.." ledek gue.

"Gue bunuh lu sekali lagi manggil daddy!" ucap ashton.

"Okey pah.." ledek gue lagi.

"JIJIK!" tut tut tut

Ashton nutup telponnya.

-

4:13

Gue udah dibandara sama mom. Berdiri didepan pintu kedatangan luar negri. Cetta sama momnya bilang mereka baru aja mendarat sekitar 20 menit yang lalu.

"Cetta cantik kok," tiba-tiba mom bilang gitu kegue.

"Bodo amat mau cantik kaya apapun juga gue gak bakalan ngeli--"

"Astaga cantik bangeeeet" gumam gue dalam hati.

Seorang cewe wangi dateng berdiri dihadapan gue sambil menyodorkan tangan mulus putihnya.

"Mich--"

"Eh tanteeee.. Aku cetta, duh maaf lama" dia berpaling dan malah cipika-cipiki sama mom gue. Sialan.

"Baik cetta, gimana sekolahnya disana?" mom gue malah basa-basi.

"Baik tan.." jawab cetta sambil membemahi kaya mata hitam yang ada dikepalanya.

"Ini anak tante," mom gue mamerin anaknya dengan bangga. Gue senyum dan menyodorkan tangan.

"Michael.." ucap gue memperkenalkan diri.

"Oh, cetta. Hehe" dia menyambutnya malas. Eh sialan.

"Yaudah gimana kalo lanjut dimobil aja? Cetta sama mike ya, nanti mom sama mommynya cetta. Dimana mommy kamu?"

Gak lama seorang wanita paruh baya datang dengan kopernya.

"Hey kareeeeen.." dia berteriak seakan reunian sama mom gue.

"Lonaaaaaaaa" mom gue lari kecil menghampirinya. Eh teletubis -_-

"Mau duluan gak?" gue ngomong ke cetta. Niatnya mau ajak duluan kemobil dibanding nunggu ibu-ibu arisan lagi reunian -_-

"Boleh," dia jalan duluan. Seakan lupa kalo gue yang ngajakin pergi. Lah? Terus ini koper lu gimana? Gue gitu?

"Bawa!" mom gue natap horor sambil nunjuk dua koper besar milik cetta. Sialan.

------------

Gimana? xD

Dev xx

IDIOT FAMILYWhere stories live. Discover now