enam . dipercepat??

215 23 10
                                    

"Nanti mik telpon ya sayang.." kata gue sambil senyum kearah lucia yang lagi make tasnya. Dia berniat untuk turun dari mobil gue.

Yup. Setelah mom gue telpon tadi. Gue langsung mutusin untuk pulang secepatnya. Dari pada kena omel terus. Lagian juga ini udah cukup malem. Jadi lebih baik gue anterin lucia lebih dulu. Baru gue ke apartemen cetta.

"Iya mik.." ucap lucia sambil senyum. terus dia keluar dari mobil gue.

"Bye mik.." dia melambaikan tangan kearah gue. Guepun sama. Setelah lucia mulai berjalan masuk, gue baru menstarter mobil gue.

"selera lu anak kecil ya mik ternyata," celoteh cetta.

"Diem lu, mending dia dibanding lu" cetus gue.

"Lah lu kol gitu. Gak inget gue calon tunangan lu?" Ucap cetta.

"Mau banget jadi tunangan gue?" Cetus gue sambil ketawa garing(?) Cetta berdecak. "Gue? Hah! Gue juga terpaksa kali.." katanya.

"Terserah. Yang pasti gue gak akan nikahin orang yang gak gue sayang!" Celoteh gue.

Cetta diem.

-

Begitu sampai di apartemen. Gue sama cetta langsung jalan menuju nomer 136. Udah beberapa kali mom telponin gue terus. Nyuruh cepet. Nyuruh cepet. Gak tau apa si cetta kalo jalan lama banget. Dikit-dikit ngeluh tumitnya sakit. Ribet.

"Nih dia anaknya!" Mom langsung jalan kearah gue ketika gue sama cetta muncul dari balik pintu.

"Hi tan.." cetta meluk mommy gue.

"Dari mana kamu?" Tanya mrs.hale. momnya cetta.

"Nge-date sama mik lah mom.." ucap cetta. Cih! Jelas-jelas gue ngedate sama lucia. Dia aja yang ngikutin mulu idih ngaku-ngaku.

Cetta natap gue horor. Matanya seperti berbicara 'diem lu mik. Ikutin aja apa kata gue' mampus lu nemu cewe dari mana emak gue.

gue sama mom gue duduk diruang keluarga. Diikuti mrs. Hale yang berjalan dibelakang putrinya. Awkward banget suasana sekarang.

"Jadi gimana?" Tanya mrs. Hale. Gue sama cetta cuma binggung.

"Maksudnya tan?" Kata gue.

"Jadi tunangannya mau dibuat kapan?" Tanya mrs. Hale. Mata gue membulat. Cetta pun sama. "Lebih cepat, lebih baik.." lanjutnya.

"Gimana kalo bulan depan."ucap mom gue. Hampir keselek gue. "whats mom?" Gue noleh ke mommy.

"Diem. Ih!" Mom gue natap gue dengan tatapan horornya. Ahelah.

"Cetta siap?" Tanya mommynya.

"Cet-cetta terserah aja sih.." gue tau cetta gue sebenernya belum setuju sepenuhnya sama perjodohan ini. Emangnya dia suka sama gue? Lagian juga cetta tau kalo gue udah punya lucia.

"Mom.. please. Mike masih muda.." mohon gue.

"Yaudah dipercepat! Tiga minggu lagi!" Ucap mom gue. "WHAT!?"

dengan enaknya bilang kalo tunangan gue sama cetta bakalan digelar 3 minggu lagi. GILA. gimana dengan lucia? Gue gak bisa bilang ke lucia. Gue gak bisa mutusin dia. Gue maunya tunangan sama lucia bukan nene bawel cetta. Please cet, bantu gue batalin ini semua.

Gue natap cetta. Bermaksud suruh dia buat nolak perrunangan ini.

"Yaudah cetta setuju tan," ucap cetta santai. Dia tersenyum kearah mom gue. Sok manis.

Gue mukul kening gue. Bego! Bego banget cetta. Dia malah bilang kaya gitu. Kenapa dia malah setuju? Ah sumpah gila. GILA!

-

"kok lu malah setuju si cet!" Omel gue setelah mom sama mommynya pergi kedapur untuk membuat minuman.

"Gue bisa apa mik?" Ucapnya sambil angkat bahunya.

"Ah! Lu bisa bilangkan kalo lu gak mau dijodohin sama gue. Gampangkan!" Ucap gue. "Lu tau gue udah punya cetta. Gak mikir lu!" Lanjut gue.

"Yaudah si mik tinggal putusin." Ucapnya enteng. "Kalo mom lu sukanya sama gue, lu bisa apa? Hah!" Lanjutnya sambil mainin rambut. Nyolot banget asli.

"NGOMONG SAMA TELAPAK KAKI LU TUH!" Gue langsung berdiri dan keluar dari apartemen cetta.

------------------------------------------------------

Michael + cetta = michetta
Michael + lucia = michcia

Apabgt gue -_-

Dev xx

IDIOT FAMILYWhere stories live. Discover now