tiga • siapa mik?

316 36 5
                                    

Cetta ngerangkul tangan gue dari keluar apartemen sampe mobil. Gak tau kenapa ini cewe tiba-tiba genit sama gue. Padahal awalnya dia cuek banget sama keberadaan gue. Dan sekarang make ngikutin gue pergi. Gak tau apa kalo mikel mau pacaran sama pacar beneran mikel  -_- ganggu banget.

"Masuk cet," gue buka pintu belakang mobil gue.

"Kok gue dibelakang mik?"dia nutup pintu belakang dan nyingkirin tangan gue. Dia beralih membuka sendiri pintu depan mobil. Mau lu apa si cet -_-

"Tadi gak mau didepan.." celoteh gue.

"Itukan tadi. Gue lagi pegel" jawab dia. Gue cuma meng-oh-kan omongan cetta. Dan berjalan membuka pintu kiri bagian mobil.

"Mau kemana?" cetta nanya pas gue udah didalem mobil bersiap buat menghidupkan mesinnya.

"Jemput pacar guelah.." ucap gue seraya menstarter mobil gue.

"Kok mom karen gak bilang kalo lu udah punya cewe," kata cetta diperjalanan.

"Perlu banget mom gue cerita semuanya sama lu?" jawab gue. Dia diem.

Gak lama gue sampe didepan rumah lucia. Gue matiin mesin mobil dan berniat untuk keluar.

"Tunggu sini aja gak usah ikut" ucap gue sebelum benar-benar keluar. Cetta cuma natap gue.

Gue keluar dan berjalan menuju rumah yang tak jauh dari mobil gue. Rumah bernuansa asri dengan banyak tanaman yang menghiasinya. Dan sebuah trampolin yang biasa dimainkan lucia saat sore. Itu hadiah natal dari gue sih sebenernya.

"Mikiiiiii.." baru gue mau ngetuk pintunya eh lucia udah keluar dan berteriak layaknya anak kecil.

Dia meluk gue.

"Luciaaaaa lepasin mik gak bisa nafas nanti" celoteh gue. Dia melonggarkan pelukannya. "Huuuh hampir mati aku.." ucap gue yang langsung buang nafas berkali-kali.

"He he he maaf mik," lucia ngelepasin pelukannya.

"Yaudah ayo. Udah siapkan?" tanya gue. "Udah. Ayoo!!" lucia megang tangan gue dan narik gue kemobil.

Dia buka pintu mobil depan.

"Mik nanti kita mau main ap---ah?" lucia tiba-tiba diem saat ngeliat ada wanita asing dibangsu depan tempat biasanya dia duduk.

"Siapa mik?" tanya cetta dengan nada sendu.

Mampus! Gue gimana nih jelasinnya. Kan gak mungkin bilang kalo ini cetta, dia cewe yang dijodohin mommy buat gue. Bisa mati gue. Lagian ini orang make ikut lagi. Ribet banget jadinyakan.

"Gue cetta" cetta langsung ngomong begitu. Dengan tatapan dan omongan judesnya.

"Dia siapa mik?" tanya lucia lagi. Gue gugup asli panas dingin.

"Siapa mik?" ulang lucia.

"Dia anaknya temen mom aku sayang, yang tadi aku jemput. Dia baru pindah disini. Eh dia minta ikut," jelas gue hati-hati. "Bolehkan sayang?" tanya gue.

"Kalo gak boleh gue bisa pulang naik taxi" celoteh cetta. "Boleh gak nih!" lanjut cetta.

Ini nene pengen gue jambak bibirnya. Kalo ngomong kasar banget. Kaya ngebentak. Ini cewe gue woy!

"Boleh kok, boleh" ucap lucia dengan senyum paksaannya.

"Pindah cet, biar lucia duduk disitu" usir gue. Awalnya cetta berdecak sebal. Tapi dia langsung turun dan menabrak gue dan lucia yang nutupi jalan buat dia. Dih.

"Cepet mik jalan" cetta bersuara dibelakang. Membuat gue sama lucia berbalik menghadap cetta. "Apa!" celoteh cetta.

Akhirnya gue menghadap kedepan lagi, diikuti lucia. Gue menstarter mesin mobil dan mulai mengendarainya.

"Mau kemana si mik? Lama banget gak sampe-sampe" omel cetta. Padahal kita baru jalan 15 menit. Tapi dia udah ngedumel 6 kali sejak kita pergi.

"Timezone! yatuhan harus berapa kali gue ngomong si cet!" ucap gue. "Udah ah mik, gak boleh ngebentak cewe gitu.." lucia ngasih nasihat. Gue bisa liat elspresi cetta pas lucia ngomong gitu. Cuma komat-kamit gak jelas mulutnya.

Gak lama. Kita sampe disuatu mall. Setelah gue memarkirkan mobil. Kita jalan menuju lift dan menekan tombol 1. Lucia tetap disamping gue. Diikuti cetta yang diri disamping lucia.

"Perlu ya pegangan ditempat umum? Situ buta? Make harus dituntun?" celoteh cetta yang geram liat gue sama lucia selalu pegangan tangan dari parkiran sampe sekarang. Dia natap tangan gue sama lucia.

"Jombs ya? Mangkanya cari cowo!" cedek gue. "Mikey.." lucia memukul pundak gue pelan. Gue hanya tertawa.

"Dikit lagi gue juga mau tunangan terus nikah sama orang yang udah dijodohin. Kita liat siapa yang bakalan jadi jombs!" ucap cetta pedas sambil melirik mata gue dan kemudian menatap lucia.

Sengaja banget ini anak.

"Terserah apa kata lu cet.." ucap gue.

Ting

Lift terbuka. Kita sampai diloby mall. Berjalan mengikuti keinginan lucia. Kemanapun dia mau, gue selalu ikutin. Karena apa yang dia suka pasti gue juga suka.

"Mike! Bentar! Sini dulu.." cetta tiba-tiba narik jaket gue menuju stand cat kuku. Gue bisa liat mimik lucia yang mulai bete liat tingkah cetta.

"Bagus yang mana?" tanya cetta. Menunjuka. Dua warna ditangannya? Gold dan biru cerah.

"Mana gue tau yang beginian. Emang gue cowo apaan?" gue balik badan.

"Iiih tinggal bilang bagus yang mana aja ribet lu. Sini. Yang mana nih??" cetta balik narik jaket gue lagi.

"Biru biru biru" ucap gue asal. "Cepet ah gue pengen main time zone" ucap gue mulai jengkel.

"Tapi gold bagus mik" cetta nunjuk botol kecil bertutupkan warna emas.

"Yaudah gold aja gold" ucap gue. "Yang biru aja deh.." cetta nunjuk botol biru dan ngeluarin beberapa lebar uang didompetnya.

Lah mau lu apa si cet. Buat apa lu nanya kegue ini itu kalo hasilnya malah yang lain. Rese.

Akhirnya cetta dapet satu belanjaan. Dia jalan mengikuti langkah gue dan lucia. Kita berjalan menuju lantai 3 tempat time zone itu berada.

------------------------------------------------------

Gara-gara ff ini jadi rajin stalk ignya sydney sierota sama lucy hale :'D

P.s dimulmed foto sydney as lucia ;) lucu idiotnya kaya mikel :*

Dev xx

IDIOT FAMILYOnde histórias criam vida. Descubra agora