4

308 35 1
                                    

"gini gak?" Tanya Jeno menunjukkan bukunya pada Lia setelah Lia memeriksa hasil kerja Jaemin. Lia pun bangkit dan pindah ke sebelah Jeno,memeriksa pekerjaan Jeno dengan teliti lalu tersenyum dan mengangguk.

"Nah...ini bener. Yang ribet itu cuma milih rumusnya aja. Angkanya kecil-kecil kan, gak kayak matematika rumusnya panjang..." Ucap Lia yang diangguki oleh Jeno dengan senyum bangganya pada diri sendiri.

"Kerja bagus..." Puji Lia yang membuat Jeno berusaha mati-matian menahan tingkahnya supaya tak berlebihan sedangkan Haechan, Jaemin dan Renjun sudah buang muka saja menyembunyikan senyum mereka saat menahan tawanya melihat Jeno yang nampak sekali saltingnya.

"Makasi..."

Lia mengangguk lalu menoleh pada jam tangannya yang juga membuat Jeno melihat ke arah yang sama.

"Iya udah, aku pamit dulu,ya. Tugasnya kalian yang bawa dulu,gapapa? Lusa langsung aja bawa kesekolah..." Ucap Lia sambil merapikan alat tulisnya.

"Eeehh...eh...ehh... Mau kemana, cantik?"

Suara itu membuat kelima anak itu menoleh dan Jeno cukup kaget orang tuanya sudah pulang saja. Biasanya juga mereka pulang mendekati atau lewat jam makan malam sehingga dia hanya makan dengan kakak dan sepupunya saja.

Lia melirik ke arah Jeno sebentar dan langsung tahu pasti itu orang tuanya Jeno karena wajah Jeno yang mirip dengan papanya dan senyumnya mirip dengan mamanya.

"Selamat sore Tante, om..." Ucap Lia membungkuk pelan yang membuat Tiffany tersenyum sedangkan Donghae melirik anaknya sambil menaikkan sebelah alisnya yang dibalas rolling eyes dari Jeno.

"Selamat sore, sayang. Ini mau kemana? Sepertinya buru-buru sekali..." Tanya Tiffany yang membuat Lia menoleh pada keempat temannya.

"Lia mau kerja,ma..."

"Kerja?"

Lia terlihat agak kaget mendengar suara Donghae hingga membuat Tiffany menepuk pelan lengan suaminya itu lalu kembali tersenyum ke arah Lia.

"Iya sudah. Kamu naik apa kesini?"

"Bis Tante. Nanti saya cari bis di depan juga..."

"Ah...susah cari bis di depan. Jeno, kamu antar Lia saja. Kasihan nanti dia terlambat..." Ucap Tiffany yang tentu saja membuat senyum cerah putranya mekar seketika namun ia segera tutupi saat Lia menoleh padanya.

"Gak usah Tante. Saya biasa kok nyari bis di depan..." Tolak Lia sopan.

"Kamu sering kesini?" Tanya Donghae dengan suara yang lebih pelan dari sebelumnya yang membuat Lia mengangguk pelan. Masih agak takut juga dia dengan papa Jeno itu.

"Iya,lumayan om. Ketua OSIS yang dulu sama yang sekarang rumahnya dikompleks ini juga..."

"Kamu pernah ke rumah kak Jaehyun sama kak Mark?!" Tanya Jeno kaget yang membuat Lia menoleh padanya dan mengangguk tapi dengan alis berkerut. Apa Jeno juga mengenal kedua orang itu seperti dia mengenal Eric?

"Ngapain?"

"Rapat anggota inti OSIS..."

"Kan Lia tahun lalu sekretaris, sekarang wakil ke-2 OSIS setelah Yuqi, Jen..." Jelas Haechan yang ternyata tak diketahui oleh Jeno.

"Bukannya rapat itu disekolah aja?"

"Ya kan nyari suasana baru, kali. Masa di sekolah Mulu dari pagi Ampe gelap. Bosen..." Sanggah Jaemin yang dinyanyiin oleh Jeno.

"Dua orang itu buaya, mana bisa dipercaya..."

"Jeno..."

Suara menggelegar Donghae membuat kelima anak itu kaget dan melihat bagaimana Donghae menatap putranya itu dengan tatapan tajamnya. Namun Jeno tetap berakhir cuek membuat Lia heran. Dia tak pernah berpikir Jeno akan seberani itu. Berbeda sekali saat anak itu disekolah.

story' of us (✓)Where stories live. Discover now