18

293 27 0
                                    

Lia dan Jeno baru tiba di Korea dan langsung menuju rumah sakit tempat Jaemin bekerja. Jaemin tentu kaget bisa melihat Jeno dan Lia lagi namun masih ada tugas dari Jeno yang membuatnya harus melupakan banyak pertanyaan penasarannya.

Melakukan pemeriksaan pada kaki Lia dan mengecek hasilnya dengan teliti.

"Benar katanya. Hasil pemeriksaannya baik. Hanya perlu di terapi. Mungkin itu efek trauma alam bawah sadar yang membuat ia kesulitan berjalan..."

"Dia juga katanya tak mau melanjutkan terapinya dulu..." Ucap Jeno mengusap kepala Lia yang membuat gadis itu tertunduk.

"Itu melelahkan. Sangat berat rasanya..."

Jaemin mengangguk paham maksud Lia karena dia juga sudah beberapa kali menghadapi pasien yang mengalami hal yang tak jauh berbeda dengan Lia. Entah korban kecelakaan ataupun setelah sadar dari koma cukup lama.

"Itu memang berat, Jen. Karena saat terapi dan latihan berjalan dia harus menopang seluruh berat tubuh pada tangannya. Itu mudah bagimu jika kau sebelumnya rajin berolahraga. Tapi bagi Lia tentu akan sulit..."

"Tapi...tapi aku mau melakukannya sekarang. Aku akan berusaha sebaik mungkin..." Ucap Lia yakin yang membuat Jeno khawatir.

"Jika sulit, jangan dipaksa..."

Lia menggeleng cepat.

"Aku akan berusaha, Jen. Pak dokter bisa membantuku,kan?"

Mendengar itu, Jaemin menghela nafas pasrah.

"Panggil aku Jaemin saja, Li. Aneh sekali mendengarmu memanggilku pak dokter sedangkan kamu memanggilnya Jeno..." Ucap Jaemin yang membuat Jeno tertawa pelan mengusap kepala Lia. Jaemin yang melihat itu ikut tersenyum. Akhirnya dia bisa melihat price Samoyed yang dulu kembali lagi.

"Jika kalian sudah yakin, katakan padaku supaya aku bisa mengatur jadwalnya. Aku harap kau selalu menemaninya, Jen. Dukungan dari orang terdekat akan sangat membantunya..." Ucap Jaemin menatap Jeno serius.

"Tentu, Jae. Aku akan selalu menemaninya. Apa ada latihan yang perlu dia lakukan dirumah?" Tanya Jeno yang membuat Jaemin berpikir sejenak.

"Kau bisa membeli peralatan latihan sederhana untuk dirumah. Jika saat Lia mood, dia bisa berlatih sendiri atau ditemani olehmu. Mood juga menentukan semangatnya untuk berlatih..." Ucap Jaemin yang diangguki oleh Jeno.

"Baiklah, sekarang giliran ku yang bertanya. Bagaimana kau bisa menemukannya? Dimana kau menemukannya? Sebelas tahun kita mencarinya bahkan kau membayar banyak orang mencarinya di Korea..."

"Aku menemukannya di Jepang. Seperti yang kau tahu, dia amnesia karena kecelakaan hari itu dan dia diadopsi oleh rekan Bisnisku disana. Kami bertemu saat keluarganya mengundangku makan malam..."

"Kau datang?" Tanya Jaemin kaget pasalnya dia tahu Jeno itu seperti anti sosial selain dengan keluarganya.

"Hatiku memintaku datang. Dan benar saja, aku menemukannya disana. Awalnya aku mungkin tak yakin, tapi mengetahui bagaimana keluarga itu mengadopsinya dan beberapa ingatan dari mimpinya membuatku makin percaya diri kalau dia pasti Lia..." Ucap Jeno menoleh pada wanita disebelahnya itu yang nampak memperhatikan foto keluarga Jaemin.

"Cantik... Seperti light furry..." Ucap Lia menunjuk seorang wanita yang dirangkul Jaemin pada foto itu.

"Kau mengenalnya?"

Lia menggeleng pelan tapi tetap tersenyum.

"Tapi aku pernah melihatnya di mimpiku. Kami bermain bersama..." Jawab Lia yang membuat Jeno dan Jaemin saling menoleh dan tersenyum.

"Dia sahabatmu, Lia. Namanya Yeji. Kalian berteman lebih dulu sebelum bertemu kami..." Ucap Jeno yang membuat Lia kaget.

"Mimpiku jadi kenyataan lagi?"

Jeni dan Jaemin tertawa pelan mendengarnya.

"Sepertinya kau butuh bantuan Renjun juga disini. Dia akan membantu menjelaskan banyak hal mengenai amnesia dan penyembuhannya pada kalian..." Ucap Jaemin yang diangguki oleh Jeno.

"Putri kalian cantik..."

"Na Yuna. Lain kali aku akan ajak mereka bertemu denganmu. Yeji pasti akan menangis nanti..." Ucap Jaemin yang disenyumi oleh Jeno.

"Kau akan mengajaknya tinggal dimana?"

"Di rumahnya. Mama memintaku membawanya pulang. Tapi aku rasa ingatannya akan lebih cepat kembali jika dia berada di tempat yang tak asing baginya..."

"Aku rasa rumahmu juga tak asing baginya..." Sindir Jaemin yang mendapat pelototan oleh Jeno tapi malah membuat Jaemin terkekeh pelan.

"Menggemaskan..." Ucap Lia lagi yang membuat kedua sahabat itu menoleh.

"Aku rasa kau bisa sekalian membuat satu seperti Yuna berdua disana..."

"Kau tau, Jae. Aku rasa aku harus membawa Lia segera pergi dari sini sebelum dia mendengarkan banyak omong kosong darimu..." Ucap Jeno bangkit lebih dulu yang tentu saja kembali ditertawai oleh Jaemin.

Ia mengangkat Lia ala brydal untuk kembali ke kursinya dan membawa Lia keluar ruangan Jaemin itu.

"Jangan keras-keras Jen. Rasanya sangat sakit untuk mereka pertama kali!" Canda Jaemin lagi sebelum Jeno menutup pintunya yang mendapat salam jari tengah dari Jeno hingga pintunya tertutup barulah Jaemin tertawa puas sekali mengerjai Jeno.

"Hah... Dunia lama akan kembali lagi. Mr. Samoyed dan Mrs. Pomeranian akan kembali bersama. Atau telah kembali?"















.
.
.





















story' of us (✓)Where stories live. Discover now