7. Syok Berat

1.7K 323 21
                                    

Vote dulu sebelum baca

###

"Kota ini tidak buruk." Hans berkomentar saat ia keluar dari kereta kuda.

Derrick mengangguk setuju. "Cukup makmur, bisakah aku membeli makanan? Aku merasa lapar sekarang." Derrick menatap Asta yang kini tengah menggunakan kemampuannya.

"Tunggu sebentar, aku merasakannya! Tuan muda tidak terlalu jauh dari sini." Asta menggenggam erat manset ruby yang diberikan oleh Duke Sinclair pada kedua putranya saat mereka masih kanak-kanak. Manset itu disimpan di masing-masing kamar mereka. Satu-satunya cara yang dapat membuat Asta menemukan seseorang dengan cepat, yaitu dengan menggenggam barang milik orang tersebut. Semakin lama barang itu dimiliki oleh objek Asta, semakin banyak pula mana yang bisa Asta rasakan.

"Dimana itu?" Hans mengguncang bahu Asta namun itu tidak berlangsung lama karena Derrick segera menepis tangan Hans.

"Abaikan si idiot yang tidak sabaran ini. Seharusnya kita pergi berdua." Derrick mendelik pada Hans. Sementara Hans menatap kesana kemari dengan wajah tanpa dosa.

"Aku akan menggunakan kemampuanku dengan maksimal. Tapi Hans, bisakah kau membawa tuan muda saat kita menemukannya nanti? Kurasa aku akan pingsan nanti."

Hans mengangguk dengan serius. Bisa atau tidak, ia harus membawa tuan muda Sinclair ke Duchy.

"Baiklah, kau bisa menuntunku." Asta kembali memejamkan matanya. Tangan kanannya dipegang oleh Derrick, keduanya berjalan sesuai arahan Asta dengan berhati-hati sementara Hans mengikuti dari belakang.

Empat puluh menit lebih mereka berjalan, ketiganya berhenti didepan sebuah bangunan dengan dinding kayu yang lusuh.

"Ini tempat tinggal tuan muda Sinclair? Bahkan rumahku lebih baik dari ini. Ngomongin, tuan muda mana yang tinggal disini?" Hans bergumam sambil memperhatikan bangunan dihadapannya.

"Mungkin tuan muda pertama? Walaupun nakal, tuan muda kedua lebih sering hidup dalam kemewahan. Aku ragu dia mampu bertahan hidup di tempat seperti ini." Derrick menimpali perkataan Hans.

Dari yang ia ketahui, kedua tuan muda Sinclair memiliki kepribadian yang bertolak belakang. Jika tuan muda pertama, Arian, ia memiliki kepribadian yang baik, taat aturan, cerdas dan sederhana. Berbeda dengan tuan muda kedua mereka, Callan. Ia memiliki kepribadian yang tidak tahu aturan, sering berfoya-foya, berjudi, bahkan berkeliaran di luar Duchy selama beberapa waktu lalu kembali secara tiba-tiba hingga membuat Duke Sinclair mengelus dada.

"Berhenti berbicara. Sudah kubilang, siapapun itu, aku harap tuan muda yang kita temui nanti bisa bertanggung jawab pada Duchy." Asta memberikan isyarat pada kedua temannya untuk berhenti berbicara karena ia merasakan mana milik tuan muda Sinclair semakin dekat dengannya.

Ketiganya berdiri didepan pintu bangunan lusuh itu. Tidak lama setelah mereka berbicara, pintu bangunan itu dibuka dari dalam. Dua orang dewasa dengan ciri-ciri khas rakyat biasa, berambut hitam dan coklat, serta seorang anak laki-laki berambut putih keperakan dan bermata biru khas keluarga Sinclair keluar dari bangunan itu.

"Apa tuan muda Sinclair sekecil itu?"

Hans bergumam pelan namun Arion yang menggenggam tangan Callian kini mengehentikan langkahnya. Mata birunya tertuju pada pria berbadan besar yang baru saja bergumam. Pria berbadan besar itu terlihat berbicara dengan kedua temannya. Ketiganya berbincang sambil sesekali melirik Callian. Tidak lama setelah itu, ketiganya menghampiri Callian dan Arion.

"Callian, ayo." Arion mengajak Callian segera pergi meninggalkan kuil.

"Maaf, tolong tunggu sebentar. Kami kesatria Duke Sinclair." Pria berambut coklat disamping perempuan berambut hijau itu menahan Arion dan Callian.

'Duke katanya? Untuk apa kesatria dari bangsawan tertinggi di kekaisaran datang kemari?'

Callian menatap Arion yang sepertinya lupa mengubah warna matanya. Perasaan tidak nyaman yang ia rasakan sebelumnya, muncul kembali. Callian berusaha untuk tetap tenang. Dalam hatinya, ia berharap bahwa apa yang akan terjadi, tidak sesuai dengan apa yang ia pikirkan.

"Aku tidak memiliki urusan dengan kalian." Arion melangkahkan kakinya namun tida orang yang mengaku sebagai kesatria Duke Sinclair itu menghalangi jalannya.

"Maaf tuan, ada yang harus kita bicarakan. Apa tuan muda kecil ini tuan muda kedua? Tuan muda Callan?" Asta, perempuan berambut hijau itu menundukkan dirinya hingga ia sejajar dengan Callian.

"Callan? Tapi namaku Callian. Benarkan ayah?"
Callian menatap Arion namun ia merasakan tangan Arion menggenggamnya semakin erat.

"Itu artinya, anda tuan muda Callan? Maaf atas tindakanku yang tidak sopan. Tuan muda Callan, kita harus bicara." Asta berbicara dengan sopan pada Arion.

'Callan, itu ayahku? Ayahku seorang tuan muda?' Callian menutup mulutnya yang menganga karena terkejut. Ia juga merasakan kakinya berubah seperti jelly.

'Tidak mungkin! Aku dan ayahku adalah orang biasa! Rakyat kekaisaran yang hidup tanpa kemewahan seperti bangsawan.'

"Callian!" Anak itu hampir jatuh namun berhasil ditahan oleh Arion.

Arion menatap tiga orang yang mengaku sebagai kesatria Duke Sinclair itu. "Katakan apa yang ingin kau katakan. Aku akan membuat keputusan setelah mendengarnya."

Arion mengangkat Callian lalu menggendongnya. Ia berpikir bahwa Callian seperti ini karena Callian takut pada kesatria yang baru saja ia temui. "Jangan khawatir Callian, mereka tidak akan melukaimu." Arion memberikan tatapan tajam pada ketiga orang dihadapannya.

Asta menatap Arion dan Callian secara bergantian sebelum berbicara. Dalam kepalanya, terdapat beberapa kemungkinan yang sudah ia simpulkan sendiri.

"Tuan muda Callan, tolong kembali ke Duchy dan jadilah Duke Sinclair selanjutnya."

"Apa!?"

Callian berteriak setelah Asta memohon pada Arion, tidak, Callan?

'Tidak mungkin! Ayahku bukan rakyat biasa, tapi calon Duke!?'

"Ayah... Menyembunyikan... Status... Nya."

|. Kata kunci di verifikasi .|
Callian Sinclair
Reinkarnator


|. Berkah : 1. Kekuatan suci 2. Clairvoyance .|

Callian merasakan pandangannya memburam. Ia tidak tahu apa yang terjadi setelah itu selain teriakan dari ayahnya dan layar biru yang mengambang dihadapannya.

###

Kasian, Callian syok:(

Am I a Noble?On viuen les histories. Descobreix ara