12. Duchy

1.7K 288 33
                                    

Perubahan cuaca aja bikin sakit
Apalagi perubahan perasaan.

Guys, kalian jaga kesehatan yaa. Aku udh beberapa kali bapil, sembuh terus gitu lagi. Parah sih anjir wkwwkk

###

Vote dulu sebelum baca

###

Callian duduk dengan tatapan kosong. Ia dibawa masuk ke dalam kereta kuda oleh Callan. Melihat tubuh healer yang hancur didepan matanya membuat wajah anak itu menjadi pucat.

"Callian, minum ini."

Callias menyodorkan segelas air putih yang ia dapatkan dari kesatria Sinclair yang langsung diterima Callian dengan tangan bergetar.

Camelia menatapnya dengan tatapan khawatir sementara Callan mengusap punggung Callian.

"Ini bukan salahmu, Callian." Callan berusaha menghibur putranya.

Callian mengabaikan ayahnya. Ia menyesali tindakannya untuk memeriksa mayat healer itu. Seharusnya ia tetap diam dalam kereta. Melihatnya secara langsung membuat Callian tidak bersuara karena ia harus menahan sensasi mual yang ia rasakan.

'Apapun yang masuk ke dalam tubuhku saat ini, rasanya tidak berguna.'

Callian kembali menutup mulutnya, beruntung, saat ini tidak lagi memuntahkan air yang diberikan oleh Callias.

Callan dan Camelia berkomunikasi lewat tatapan, keduanya mengangguk bersamaan.

"Callias, tolong gunakan barrier milikmu agar kereta ini kedap suara." Camelia berbisik pada Callias yang langsung dibalas anggukan.

"Barrier."

Barrier yang diciptakan oleh Callias menyelimuti kereta kuda mereka, memblokir suara di sekitarnya. Atmosfer hening seketika tercipta di dalam kereta. Callan masih mengusap lembut punggung Callian.

Camelia memandangi Callian dengan penuh keprihatinan. "Kita akan tiba di portal teleportasi, sebelum itu, aku ingin kau menyembunyikan fakta tentang kekuatan suci mu."

Callian mengangkat wajahnya, mata yang tadinya kosong mulai menunjukkan tanda-tanda kesadaran.

"Ibu mengetahui bahwa aku memiliki dua berkah?" Callian bertanya dengan suara pelan. Saat ini, kepalanya terasa pening namun ia menahannya.

"Sebelumnya aku hanya mengira-ngira karena kau dan Callias kembar. Anak kembar terkadang memiliki beberapa kesamaan. Tapi setelah melihatmu mengatakan nasib healer itu, kurasa tebakanku benar. Kau memiliki kekuatan suci dan kemampuan sejenis meramal?"

Callian menjawab dengan anggukan. Clairvoyance, berkah kedua Callian jelas merupakan sebuah kemampuan yang bisa melihat masa depan hanya dengan menyentuh seseorang.

"Callian! Aku juga menyembunyikan kekuatan suciku. Orang-orang hanya tahu bahwa kemampuanku itu membuat barrier." Callias menimpali perkataan ibunya.

'Begitu ya, Callias diketahui sebagai pemilik berkah berupa barrier dan menyembunyikan kekuatan sucinya.'

"Melihatmu mendapatkan dua berkah, kau pasti memiliki kekuatan suci yang cukup besar karena Callias juga sama. Pemilik kekuatan suci adalah orang yang paling dicari di kekaisaran. Aku tidak ingin anak-anakku menjadi budak kuil."

Camelia melanjutkan dengan serius, menyampaikan kekhawatirannya terhadap masa depan Callian dan Callias.

Mata sayu Callian bertatapan dengan Callias. Keduanya mengangguk pelan memahami permintaan Camelia.

Tiba di portal teleportasi, suasananya mulai berubah. Callian kini terlihat bersemangat karena ini pertama kalinya ia mencoba teleportasi.

"Ayah! Apa kita akan berpisah dengan ibu dan Callias disini?"

Am I a Noble?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang